Pemetaan faktor-faktor pengaruh implementasi sertifikat laik fungsi bangunan gedung : pendekatan gap analysis

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wibowo, Andreas
dc.contributor.author Heriyusman, Deden
dc.date.accessioned 2024-02-27T04:32:18Z
dc.date.available 2024-02-27T04:32:18Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other tes2306
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16908
dc.description TES-PMTS HER p/21 en_US
dc.description.abstract Sertifikat Laik Fungsi (SLF) merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung sebelum dimanfaatkan. Regulasi SLF telah diatur melalui Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan resmi diberlakukan sejak tahun 2010. Namun demikian hingga saat ini implementasinya masih terbatas, sementara itu penelitian sebelumnya yang membahas hal ini belum dilakukan. Berdasarkan pendekatan gap analysis, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan SLF, memetakan faktor-faktor pengaruh teridentifikasi berdasarkan tingkat kepentingan, implementasi di lapangan, dan kesenjangan antara keduanya, dan menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan taraf implementasi SLF. Berdasarkan kajian literatur dan wawancara pendahuluan kepada narasumber terpilih, diperoleh 23 faktor valid yang teridentifikasi. Penelitian ini menggunakan penilaian persepsi dengan pengumpulan data melalui survei kuesioner kepada target responden berlatar belakang instansi pemerintah daerah, konsultan pengkaji teknis, dan pemilik bangunan. Penilaian menggunakan Skala Likert 1-5. Diperoleh 61 respons valid. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa seluruh faktor teridentifikasi dipandang penting, dengan nilai rerata 4,21, namun kinerjanya dinilai kurang baik dengan rerata 2,60. Lima faktor dengan nilai kesenjangan terbesar adalah sanksi dan penerapannya bagi bangunan tidak memiliki SLF, penerapan prosedur SLF yang berbeda-beda, kesadaran pemilik bangunan untuk memelihara bangunan secara berkala, kecukupan jumlah SDM pada dinas teknis, dan kelengkapan dokumen perizinan. Pemetaan pada matriks importance-performance juga menandakan bahwa 19 dari 23 faktor berada pada kuadran “concentrate here” yang menunjukkan perlunya perbaikan dengan segera. Analisis uji beda menghasilkan adanya perbedaan nilai kesenjangan pada 13 faktor. Analisis lebih lanjut juga mengungkapkan nilai kesenjangan lebih kecil pada daerah yang memiliki peraturan kepala daerah tentang penyelenggaraan SLF, yang mengindikasikan pentingnya keberadaan peraturan tersebut. Strategi yang ditawarkan untuk meningkatkan implementasi SLF adalah penegakan aturan secara menyeluruh, menyosialisasikan aturan secara komprehensif, dan mendorong penerapan SIMBG lebih luas. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject FAKTOR-FAKTOR PENGARUH en_US
dc.subject SERTIFIKAT LAIK FUNGSI en_US
dc.subject IMPORTANCE en_US
dc.subject PERFORMANCE en_US
dc.subject GAP ANALYSIS en_US
dc.title Pemetaan faktor-faktor pengaruh implementasi sertifikat laik fungsi bangunan gedung : pendekatan gap analysis en_US
dc.type Master Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016831038
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412087102
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI810#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account