Abstract:
Salah satu teknologi yang pada masa kini sedang berkembang pesat adalah virtual reality. Penjualan VR yang ada di dunia terus meningkat dari tahun 2016 hingga 2021, dimana juga diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Pengguna VR juga diperkirakan mencapai 440 juta pengguna di tahun 2025. Salah satu penerapan VR yang saat ini banyak ditemui adalah dalam bentuk virtual reality tour 360° yang berkaitan dengan kegiatan wisata secara virtual. Pengguna VR juga tidak terbatas pada masyarakat dengan umur tertentu. Masyarakat usia lanjut juga memiliki ketertarikan dalam menggunakan VR di masa yang akan datang. Manfaat dari perkembangan VR dalam bidang wisata ini juga dapat dirasakan oleh masyarakat lansia yang semakin sulit untuk melakukan kegiatan wisata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan teknologi virtual reality tour 360° pada kaum lansia berdasarkan kemampuan kognitif dan beban kerja mental. Hal ini dikarenakan penurunan kemampuan kognitif yang dialami oleh lansia seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, ingin diketahui apakah teknologi ini dapat diterima oleh masyarakat lansia seiring terjadinya penurunan kognitif yang kemungkinan besar dialami oleh masyarakat lansia. Selain itu, penggunaan teknologi virtual reality tour 360° ini mungkin dapat menimbulkan beban kerja mental pada masyarakat lansia. Hal ini juga diduga dapat mempengaruhi penerimaan teknologi virtual reality tour 360° pada lansia. Penelitian ini menggunakan Montreal Cognitive Assesment (MoCA) untuk mengukur kemampuan kognitif, NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental yang dirasakan selama menggunakan teknologi virtual reality tour 360°, dan juga kuesioner Senior Technology Acceptance Model (STAM) untuk mengukur penerimaan teknologi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji analisis jalur untuk mengetahui apakah kemampuan kognitif dan beban kerja mental mempengaruhi penerimaan teknologi virtual reality tour 360° pada lansia.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, didapatkan bahwa kemampuan kognitif dan beban kerja mental berpengaruh terhadap penerimaan teknologi virtual reality tour 360° pada lansia. Setelah itu, hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan kognitif, beban kerja mental, dan penerimaan teknologi. Selain itu, pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa masyarakat lansia sudah mengalami penurunan kemampuan kognitif yang menghasilkan beban kerja mental yang tinggi yang dirasakan selama menggunakan virtual reality tour 360°. Terdapat beberapa rekomendasi yang diberikan agar dapat meningkatkan penerimaan teknologi virtual reality tour 360° pada lansia, yaitu pemilihan jenis video virtual tour, durasi penggunaan yang baik, penggunaan perangkat VR yang baik, dan juga pembuatan panduan penggunaan VR.