Abstract:
Pesawat terbang merupakan salah satu jenis transportasi yang sering dan
cocok digunakan di Indonesia sebagai negara kepulauan. Aktivitas menggunakan
pesawat terbang tidak bisa terlepas dari kegiatan menyimpan dan mengambil koper dari
bagasi kabin. Seiring dengan bertambahnya penggunaan moda transportasi ini, risiko
terjadinya musculoskeletal disorders (MSD) juga meningkat. Terdapat beberapa
penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan mengangkat koper ke dalam bagasi kabin
terbukti menyebabkan MSD terutama pada leher, bahu, dan punggung. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi peletakkan koper bagasi kabin saat ini,
merancang usulan perbaikan untuk mengurangi risiko MSD, serta mengevaluasi hasil
usulan perbaikan tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data awal. Pada tahap ini, dilakukan
wawancara dengan 10 penumpang dan didapatkan informasi bahwa 4 orang diantaranya
pernah mengalami rasa pegal pada bagian punggung dan lengan. Proses penelitian
dilanjutkan dengan membuat experience prototype (EP) untuk mensimulasikan kondisi
kabin saat ini, di dalam kabin pesawat terbang. Output dari simulasi digunakan untuk
menilai MSD Score dari postur tubuh menggunakan Rapid Entire Body Assessment
(REBA) dan menghitung waktu proses menyimpan dan mengambil koper menggunakan
Basic MOST. Berdasarkan simulasi sebelum perbaikan, kondisi kabin saat ini masih
berisiko tinggi terhadap MSD dan memerlukan waktu penyimpanan dan pengambilan
koper yang relatif lama.
Proses perancangan usulan perbaikan menggunakan pendekatan co-design,
dan melibatkan diskusi dengan pramugari dan penumpang. Dari diskusi awal yang
dilakukan, terdapat 9 poin solusi yang dihasilkan, dengan 5 solusi diantaranya dilanjutkan
ke proses pengembangan. Tiga solusi merupakan tindakan preventif yaitu perancangan
SOP pengecekan koper bagasi kabin, desain e-ticket, dan prose masuk-keluar kabin
yang bergilir. Dua solusi lainnya merupakan perancangan alat bantu yaitu rak
penyimpanan alternatif (RPA) dan footstep. Usulan perancangan alat bantu dilanjutkan
dengan tahap pembuatan EP dan simulasi. Dari hasil simulasi yang dilakukan, alat bantu
RPA berhasil mengurangi MSD Score tinggi sebesar 77,78% dan menurunkan waktu
rata-rata proses sebesar 2,96 detik.