dc.description.abstract |
Pada zaman sekarang ini, sampah di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu sampah yang juga cukup banyak adalah sampah makanan. Dari info grafik yang diberikan oleh Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia menjadi penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia. Sampah makanan mengandung gas
metana yang 21 kali lebih berbahaya daripada gas karbon dioksida. Dampak dari gas
metana yang terkandung dalam sampah makanan, dapat dilihat dari musibah yang terjadi
pada TPA Leuwigajah Bandung pada tahun 2005. Permasalahan sampah bukanlah
tanggung jawab dari pemerintah saja melainkan dari seluruh masyrakat termasuk
mahasiswa. Untuk membantu menanggulangi masalah sampah makanan oleh
mahasiswa, digunakan metode design thinking yang nantinya akan dihasilkan sebuah
inovasi yang dilahirkan dan digerakkan oleh mahasiswa. Pada tahap pertama dilakukan pengembangan empati kepada mahasiswa Kota Bandung sehingga diketahui bagaimana pandangan dan keinginan mahasiswa terkait masalah sampah makanan yang terjadi di Kota Bandung. Hal-hal yang disampaikan oleh mahasiswa tersebut dibuat dalam peta empati yang kemudian akan dikembangkan menjadi How Might We Questions (HMW). Kemudian pada tahap ideasi solusi dilakukan pencarian ide solusi dengan metode brainwriting dan dihasilkan 10 buah ide. Setelah itu dilakukan voting untuk ide yang dianggap menarik. Ide-ide yang terpilih kemudian dituangkan dalam bentuk prototipe yaitu berupa komunitas untuk mahasiswa Kota Bandung. Setelah prototipe dibuat, dilakukan pengujian prototipe yang kemudian didapatkan beberapa komentar dan masukkan. Hasil usulan penelitian berupa komunitas setelah diujikan kepada narasumber, didapatkan bahwa adanya komunitas yang peduli dengan sampah makanan dinilai baik oleh narasumber. Visi, misi, dan rencana kerja komunitas, logo komunitas juga sudah baik. Selain itu ada pula media sosial sebagai wadah mahasiswa untuk bisa membantu memberikan informasi dan edukasi mengenai sampah makanan kepada warga Kota Bandung. Pada desain konten di media sosial didapatkan saran perbaikan agar dapat menjadi lebih menarik. |
en_US |