Abstract:
Tingginya jumlah bisnis aktivitas fisik, khususnya olahraga dan kebugaran di
Jabodetabek dengan berbagai macam jenis produk dan layanan mengakibatkan
persaingan dalam industri kebugaran semakin ketat. Together With FIT (TWF) merupakan
salah satu bisnis yang terkena dampak kompetisi pasar. Sebagai sebuah bisnis yang baru
lahir dari program pelatihan digital Kampus Merdeka, pihak Together With hendak
mengembangkan dan meningkatkan keunggulan kompetitif bisnis. Keinginan tersebut
dapat dicapai bila Together With FIT memiliki rancangan bisnis yang kuat dan matang.
Bisnis harus dirancang dari berbagai aspek secara komprehensif. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi yang dilakukan, diketahui bahwa pengurus tidak melakukan
perancangan ataupun perencanaan bisnis dengan baik, sehingga terjadi beberapa
masalah dan proposisi nilai tidak tersampaikan kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sudut pandang dan pemahaman tim dalam merancang bisnis Together With FIT, menganalisis pengembangan ide bisnis Together With FIT berdasarkan kebutuhan konsumen, dan merumuskan rekomendasi untuk pengembangan ide bisnis Together With FIT berdasarkan prototipe yang dikembangkan. Proses penelitian dilakukan menggunakan metode The Double Loop yang terdiri dari beberapa tahapan. Pada bagian awal penelitian, dilakukan persiapan tim perancangan melalui tahap prepare yang menghasilkan kanvas piagam tim dan peta penyelarasan tim. Kemudian dilakukan pembentukan sudut pandang tim melalui tahap point of view yang menghasilkan analisis Porter’s Five Forces Model, analisis SWOT, kanvas 5 langkah berani, dan kanvas kriteria desain. Setelah itu dilakukan pemahaman melalui tahap understand yang menghasilkan peta perjalanan pelanggan, kanvas proposisi nilai, dan kanvas model bisnis. Kemudian dilakukan penciptaan ide melalui tahap ideate yang menghasilkan matriks inovasi. Setelah itu dilakukan penciptaan prototipe melalui tahap prototype yang menghasilkan sketsa crazy 8, dot voting, dan 3 big ideas. Terakhir, dilakukan validasi ide bisnis melalui tahap validate yang menghasilkan kanvas asumsi paling berisiko, kanvas eksperimen, dan kanvas validasi. Rekomendasi pengembangan ide bisnis berupa pivot pada asumsi berisiko yang digunakan TWF saat ini.