Abstract:
Konflik Gaza 2008-2009 merupakan salah satu konflik yang menarik perhatian dunia akibat dari kompleksitas yang dimiliki dan kenyataan tersebut turut menarik perhatian media berita. Dua perusahaan berita terbesar di Amerika Serikat, CNN dan The New York Times, seringkali menyatakan bahwa etika jurnalisme adalah hal yang paling utama dalam meliput dan menerbitkan berita. Walaupun demikian, bias seringkali ditemukan dalam artikel berita yang diterbitkan oleh perusahaan berita yang menjunjung etika jurnalisme karena adanya dorongan kepentingan pihak tertentu yang berkaitan dengan topik yang diberitakan. Artikel berita yang mengandung unsur bias memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bias pemberitaan CNN dan The New York Times terkait Konflik Gaza 2008-2009 dan pengaruh bias terhadap pembentukan opini publik Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan teori Framing dan Priming untuk membuktikan adanya bias dalam pemberitaan kedua media berita tersebut. Melalui kedua teori tersebut, ditemukan adanya bias dalam pemberitaan CNN yang didasari oleh profit motive yang membentuk opini publik Amerika Serikat bahwa Israel bukanlah aggressor dalam konflik ini dan serangan Israel merupakan bentuk upaya bela diri dari serangan roket Hamas. Israel juga tidak bertanggung jawab atas korban jiwa yang terus meningkat di Gaza karena Israel tidak memiliki keinginan untuk menyerang warga Gaza atau Palestina. Kedua teori yang digunakan dalam penelitian ini juga menemukan bias dalam pemberitaan The New York Times yang didasari oleh lobi Israel yang membentuk opini publik Amerika Serikat bahwa operasi militer Israel di Gaza hanya bertujuan untuk menghentikan roket Hamas, menghancurkan infrastruktur militer Hamas, dan membangun perdamaian di Israel Selatan karena Hamas dipandang sebagai organisasi teroris oleh Isrel dan Amerika Serikat.