dc.contributor.advisor |
Pakpahan, Aknolt Kristian |
|
dc.contributor.author |
Luthfiah, Natasya Sahda |
|
dc.date.accessioned |
2023-12-04T06:18:10Z |
|
dc.date.available |
2023-12-04T06:18:10Z |
|
dc.date.issued |
2022 |
|
dc.identifier.other |
skp44131 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/16621 |
|
dc.description |
10193 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Pesatnya perkembangan teknologi berbanding lurus dengan meningkatnya limbah
elektronik. Adanya wabah COVID-19 juga memicu tingginya permintaan atas gawai
elektronik. Limbah elektronik dapat menjadi berbahaya baik bagi lingkungan dan tentunya
kehidupan manusia. Saat ini sistem ekonomi sedang melakukan perpindahan yang awalnya
merupakan sistem linear ekonomi menjadi circular economy . Salah satu implementasi dari
circular economy adalah dengan adanya kebijakan Extended Producer Responsibility yang
telah dilaksanakan di Uni Eropa termasuk Belanda. Peraturan Extended Producer
Responsibility merupakan kebijakan dimana tanggung jawab sebuah perusahaan tidak
berhenti hingga produknya sampai ditangan konsumen tetapi juga hingga masa akhir produk
dan pembuangannya. Microsoft merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Microsoft memiliki sejumlah kantor cabang di seluruh dunia mencakup Belanda maka dari
itu Microsoft juga perlu mengikuti peraturan dan kebijakan yang berlaku di Belanda. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan Bagaimana Microsoft melakukan
program penanganan limbah elektronik di Belanda pada tahun 2020 berkaitan dengan
kebijakan EPR di Belanda. Penelitian ini menggunakan konsep circular economy dan
kebijakan Extended Producer Responsibility di Belanda sebagai alat bantu analisa. Teori
Triple Bottom Line (TBL) oleh John Elkington juga dimanfaatkan dalam penelitian ini untuk
melihat hubungan antara people, profit dan juga planet dalam pengimplementasian kebijakan
Extended Producer Responsibility bagi perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini
adalah bahwa Microsoft telah melaksanakan berbagai inovasi dan inisiatif untuk menjalankan
dan mematuhi peraturan Extended Producer Responsibility . Inisiatif tersebut adalah
Microsoft menciptakan sistem baru pada data center nya di Amsterdam bernama Microsoft
Circular Center. Microsoft juga bekerja sama dengan pihak ketiga WEEE Netherland untuk
melakukan manajemen limbah dan juga memiliki program inisiatif Mailback gratis dengan
melibatkan konsumen untuk turut serta memiliki andil dalam mengurangi limbah elektronik
untuk mencapai circular economy . Kesimpulannya, Microsoft melakukan manajemen limbah
elektronik di Belanda melalui inisiatifnya dan juga bekerja sama dengan bisnis lainnya
hingga konsumennya. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
MICROSOFT |
en_US |
dc.subject |
LINGKUNGAN |
en_US |
dc.subject |
EXTENDED PRODUCER RESPONSIBILITY |
en_US |
dc.subject |
CIRCULAR ECONOMY |
en_US |
dc.subject |
LIMBAH ELEKTRONIK |
en_US |
dc.title |
Extended producer responsibility untuk mencapai circular economy : studi kasus microsoft di Belanda pada tahun 2020 |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM6091801066 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0421047502 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|