Abstract:
Amerika Serikat memiliki perhatian yang besar terhadap isu-isu pengelolaan laut
yang berkelanjutan seperti penyelesaian masalah IUU fishing dan seafood fraud
menjadi salah satu faktor pendorong Amerika Serikat untuk mengembangkan
program ketertelusuran untuk komoditas dan produk makanan laut yang dikenal
dengan Seafood Import Monitoring Program (SIMP). Indonesia memiliki
kepentingan dalam kebijakan SIMP tersebut mengingat bahwa Indonesia
merupakan negara eksportir utama untuk produk perikanan ke Amerika Serikat.
Ketertelusuran yang merupakan persyaratan utama dalam kebijakan SIMP
memiliki potensi untuk menciptakan hambatan terhadap ekspor produk perikanan
Indonesia. Dalam penelitian, penulis menggunakan konsep hambatan teknis,
kerjasama internasional dan bantuan luar negeri untuk menjabarkan dukungan
USAID Oceans dalam membantu Indonesia menghadapi SIMP sebagai hambatan
teknis perdagangan bagi ekspor perikanan Indonesia. Penulis menemukan untuk
membantu mengatasi keterbatasan Indonesia dalam menghadapi SIMP, Amerika
Serikat melalui United States Agency for International Development (USAID)
menciptakan USAID Oceans and Fisheries Partnership (USAID Oceans) yang
merupakan proyek regional lima tahun di kawasan Asia-Pasifik. Di Indonesia
semua kegiatan dalam proyek dilaksanakan di kota Bitung yang dipilih menjadi
lokasi implementasi uji coba dan penerapan dari kegiatan proyek USAID Oceans
dengan kerjasama pemerintah pusat Indonesia yaitu Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), mitra swasta, dan lembaga non-pemerintah lainnya. Upaya
USAID Oceans dalam membantu Indonesia menghadapi SIMP ini dilakukan
melalui dukungan ketertelusuran, perbaikan manajemen perikanan, penguatan
kerjasama melalui keterlibatan swasta dan publik, serta pemberdayaan SDM
perikanan.