Penerapan Dragonfly Algorithm untuk menyelesaikan Knapsack Sharing Problem

Show simple item record

dc.contributor.advisor Fransiscus, Hanky
dc.contributor.advisor Juwono, Cynthia Prithadevi
dc.contributor.author Laksono, Stefanus Ivan
dc.date.accessioned 2023-11-17T08:47:09Z
dc.date.available 2023-11-17T08:47:09Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36723
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16564
dc.description 5043 - FTI en_US
dc.description.abstract Knapsack sharing problem (KSP) merupakan permasalahan pengalokasian atau pendistribusian sumber daya terbatas kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Pada KSP dianalogikan terdapat sebuah tas yang memiliki kapasitas tertentu dan terbagi menjadi beberapa kelas. Tas dengan benda-benda yang memiliki berat dan keuntungan yang berbeda-beda. Tujuannya adalah maksimisasi nilai minimum dari keuntungan yang diperoleh setiap kelas dalam tas. Solusi model KSP berupa kombinasi benda yang dimasukkan ke dalam setiap kelas pada tas. Di dunia nyata, model KSP digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pengalokasian dana dan line balancing pabrik manufaktur. Pada penelitian ini, KSP diselesaikan dengan menggunakan dragonfly algorithm. Dragonfly algorithm merupakan algoritma metaheuristik yang terinspirasi dari perilaku berkerumun yang dimiliki capung. Aktivitas yang dilakukan kerumunan capung tersebut adalah mencari sumber makanan, menghindari pemangsa, menghindari tabrakan dengan capung lain, rnenyeimbangkan kecepatan dengan capung lain, dan cenderung untuk berada di pusat kerumunan capung. Kelima hal tersebut menjadi faktor penentu posisi capung dalam melakukan pencarian solusi. Dragonfly algorithm yang telah dirancang diimplementasikan pada 10 kasus benchmark KSr dengan 16 kombinasi parameter dan di setiap kombinasi dilakukan 5 replikasi. Dari hasil implementasi diketahui bahwa dragonfly algorithm mampu menghasilkan solusi optimal pada 6 kasus. Untuk 4 kasus lainnya, dragonfly algorithm menghasilkan solusi dengan penyimpanan terbesar sebesar 0,251 % dan penyimpangan terkecil sebesar 0,025% dari solusi optimal. Hasil implementasi tersebut dibandingkan dengan cat swarm optimization, cuckoo search, dan tabu search. Dragonfly algorithm memiliki performansi yang lebih baik daripada cat swarm optimization dan cuckoo search serta memiliki performansi yang sama baiknya dengan tabu search. Terdapat 4 parameter dragonfly algorithm yang diuji pengaruhnya terhadap performansi algoritma, yaitu batas atas w (ubw}, batas bawah w (lbw), batas atas my_c (ubc), dan batas bawah rny_c (lbc). Hasil pengujian menunjukkan adanya pengaruh dan interaksi antar parameter terhadap performansi dragonfly algorithm di seluruh kasus benchmark yang diuji. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penerapan Dragonfly Algorithm untuk menyelesaikan Knapsack Sharing Problem en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014610052
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417016501
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0401058802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account