dc.description.abstract |
Mortar merupakan salah satu material yang sangat unggul dan sangat umum digunakan dalam kegiatan konstruksi. Seiring meningkatnya pembangunan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan manusia, membuat produksi semen yang menjadi bahan dasar pembuatan mortar mengalami peningkatan. Produksi semen yang semakin tinggi meningkatkan pencemaran emisi gas rumah kaca, karena dibutuhkan energi yang besar pada produksi semen. Oleh karena ini, dikembangkan inovasi Super Sulfated Cement Mortar (SSC). Dengan memanfaatkan slag ground granulated blast furnace slag sebagai pengganti sebagian OPC dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Tetapi GGBFS membutuhkan aktivator agar memiliki sifat hidrasi yang sama seperti semen.
Na2SO4digunakan sebagai sulfate activatordan OPC digunakan sebagai alkali aktivator. Variasi kadar SO3 digunakan sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%. Rasio air terhadap bahan pengikat (w/b) sebesar 0,4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekuatan lentur(fr), kekuatan tekan (fm), porositas pada umur 7, 14, 28, dan 56 hari. Pengujian flowability pada campuran segar super sulfated cement mortar dengan variasi kadar SO3 sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% menghasilkan nilai secara berurutan 103,75%; 100%;86,75%; 107,75%; dan 105%.
Pengujian kekuatan tekan umur 28 hari super sulfated cement mortar dengan variasi kadar SO3 sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% menghasilkan nilai secara berurutan 8,59 MPa; 34,82 MPa;36,23 MPa; 39,50 MPa; dan 40,04 MPa. Pengujian kekuatan lentur umur 28 hari super sulfated cement mortar dengan variasi kadar SO3 sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% menghasilkan nilai secara berurutan 2,03 MPa;5,66 MPa;6,25 MPa;7,41 MPa; dan 6,39 MPa. Pengujian porositas umur 28 hari super sulfated cement mortar dengan variasi kadar SO3 sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% menghasilkan nilai secara berurutan 26,99%; 23,40%; 26,35%; 26,66%; dan 25,44%. |
en_US |