dc.description.abstract |
Infrastruktur merupakan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yang digunakan manusia untuk beroperasi sehari-hari, Seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang meningkat, maka kebutuhan bahan konstruksi juga meningkat, terutama dari bahan semen. Tercatat dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) bahwa konsumsi semen domestik pada tahun 2021 mencapai 66,21 juta ton. Sehingga muncul inovasi baru dalam pembuatan campuran bahan ramah lingkungan untuk pembuatan mortar. Mortar adalah campuran bahan bangunan yang terdiri dari air, semen dan agregat halus. Pada penelitian ini akan dilakukan pengkajian pada substitusi sebagian semen dengan GGBFS sebesar 67,45% dengan menambah aktivator CaSO4 sebesar 2,55% (kadar SO3 sebesar 1,5%) dari total massa. Penelitian ini mengvariasikan 4 water-to-binder ratio (w/b) yaitu sebesar 0,6; 0,5; 0,4 dan 0,3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan GGBFS beraktivator CaSO4 terhadap nilai kuat tarik belah (ftm) dan porositas serta mengkaji
korelasi antara nilai kekuatan tekan dan kekuatan tarik belah. Nilai kekuatan tekan pada umur uji 28 hari dengan variasi w/b 0,6; 0,5; 0,4 dan 0,3 secara berturut-turut adalah 17,964 MPa, 25,104 MPa, 32,215 MPa, dan 54,115 MPa. Nilai kekuatan tarik belah pada umur uji 28 hari dengan variasi w/b 0,6; 0,5; 0,4 dan 0,3 secara berturut-turut adalah 1,961 MPa, 2,037 MPa, 2,851 MPa, dan 3,464 MPa.
Nilai porositas pada umur uji 28 hari dengan variasi w/b 0,6; 0,5; 0,4 dan 0,3 secara berturut-turut adalah 30,745%, 27,779%, 20,839%, dan 15,326%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan kekuatan tekan dengan kekuatan tarik belah berbanding lurus. Nilai kuat tarik belah akan semakin membesar seiring dengan berkurangnya kadar air dalam campuran, sedangkan nilai porositas akan semakin mengecil seiring dengan berkurangnya kadar air dalam campuran. |
en_US |