Abstract:
Pada saat ini, di Indonesia dibangun gedung – gedung dengan tingkatan yang tingi. Oleh karena itu, diperlukan sistem penahan gaya lateral yang dapat membuat struktur memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi untuk menahan gaya gempa yang terjadi dan struktur tetap dapat menahan apabila gempa disertai oleh gempa susulan. Salah satu sistem penahan yang dapat digunakan adalah sistem ganda antara sistem pemikul momen khusus dengan dinding geser. Pada studi ini gedung menggunakan sistem ganda dengan jenis dinding geser berangkai (coupled shearwall). Balok kopel dipasang untuk menghubungkan dinding geser yang berpasangan tersebut. Mekanisme kelelehan yang terjadi pada coupled shearwall diharapkan terjadi kelelehan terlebih dahulu pada ujung – ujung balok kopel dan pada bagian dasar dinding geser. Analisis nonlinear riwayat waktu dilakukan dengan menggunakan percepatan gempa El-Centro N-S tahun 1940, Bucharest N-S tahun 1977, Denpasar B-T tahun 1979, Flores tahun 1992, dan Parkfield N65E tahun 1966. Hasil analisis
menunjukkan baik tanpa gempa susulan dan dengan gempa susulan sebesar 0,9 dari percepatan gempa utama, rasio simpangan struktur tidak melebihi rasio simpangan izin yang disyaratkan, selain itu juga sendi plastis yang terjadi pada coupled shear wall sudah tercapai dan sendi plastis terjadi pada balok dan bagian dasar pada kolom. Analisis menggunakan gempa maksimum (MCER) dan struktur memilki kategori risiko II oleh karena itu tingkat kinerja struktur terjadi masih dalam syarat yang diizinkan yaitu collapse prevention. Namun untuk gempa susulan yang diakibatkan oleh gempa Bucharest dan Flores struktur mengalami kegagalan.