Abstract:
Mortar merupakan bahan konstruksi yang terdiri dari campuran air, agregat halus, dan bahan pengikat yaitu semen. Akan tetapi, semen yang digunakan sebagai material mortar mengonsumsi energi yang besar pada produksinya dan menghasilkan emisi karbon dioksida yang cukup besar. Diciptakanlah salah satu inovasi untuk mengatasi masalah ini, yaitu super sulfated cement mortar dimana inovasi mortar ini menggunakan ground granulated blast-furnace slag (GGBFS) sebagai bahan utamanya. GGBFS memerlukan sulfate activator dan alkaline activator untuk mengaktifkan
reaksinya. Natrium sulfat merupakan salah satu sulfate activator yang mudah didapatkan dan dapat meningkatkan hidrasi campuran. Alkaline activator yang digunakan sebagai bahan pengikat adalah Ordinary Portland Cement (OPC). Untuk mengetahui pengaruh kadar Na2SO4 terhadap kekuatan tekan dan drying shrinkage campuran, maka dilakukan pengujian terhadap kedua faktor tersebut. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan nilai kekuatan tekan pada campuran dengan variasi kadar SO3 sebesar 0%; 2,5%; 5%; 7,5%: dan 10% pada umur 56 hari adalah sebagai berikut 10,505 MPa; 31,599 MPa; 31,836 MPa; 43,803 MPa; dan 43,998 MPa dan pada variasi kontrol OPC sebesar 48,436 MPa. Nilai perubahan panjang yang didapatkan dari hasil pengujian pada campuran dengan variasi kadar SO3 sebesar 0%; 2,5%; 5%; 7,5%: dan 10% pada umur 49 hari secara berurutan adalah -0,00012; -0,00061; -0,000567; -0,000568; dan -0,000239.