Abstract:
Rendahnya keputusan pembelian konsumen terhadap produk sustainable fashion dan tingginya pembelian konsumen terhadap produk fast fashion dapat menyebabkan berbagai masalah di sosial. Sebagai contoh, upah tenaga kerja yang rendah dan permasalahan lingkungan seperti tercemarnya sungai akibat penggunaan bahan pewarna kimia. Muncul kekhawatiran khususnya bagi pelaku usaha yang kemudian menghadirkan produk sustainable fashion dengan tujuan lebih memperhatikan kesejahterahan pekerja dengan mempekerjakan pengrajin lokal, fair trade, Cruelty free dan menggunakan material ramah lingkungan. Rendahnya keputusan pembelian konsumen terhadap produk sustainable fashion menjadikan beberapa merek sustainable fashion berkolaborasi dengan influencer. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan analisis peran influencer dalam meningkatkan keputusan pembelian terhadap produk sustainable fashion. Penelitian bertujuan untuk mengeksplor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, mengeksplor peran influencer sebagai moderator, dan memberikan rekomendasi kepada pihak yang terlibat. Pendekatan penelitian ini ialah kuantitatif menggunakan metode analisis penelitian kepustakaan dan olah data menggunakan SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian secara langsung ialah environmental concern dan eco-label. Selain itu, peran influencer terbukti memoderasi hubungan antara variabel environmental concern terhadap keputusan pembelian dengan arah hubungannya negatif. Usulan yang diberikan pada pihak produsen ialah dapat memprioritaskan penjulan ke konsumen dengan environmental concern yang tinggi, serta dapat menggunakan kemasan eco-label dan material terverifikasi ramah lingkungan.