Abstract:
Seiring berjalannya waktu, pengguna internet di Indonesia semakin banyak. Salah satu penyebab pengguna internet semakin meningkat adalah adanya COVID-19 yang memaksa segala kegiatan dilakukan dari rumah termasuk berbelanja kebutuhan sehari-hari (online grocery shopping). Online grocery shopping (OGS) merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Sayangnya, penetrasi OGS di Indonesia masih rendah. Sebenarnya sudah banyak orang Indonesia yang mau menggunakan layanan OGS, tetapi belum mau mengadopsi secara kontinu. Oleh karena itu, niat adopsi secara kontinu masyarakat Indonesia terhadap OGS harus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor apa saja yang memengaruhi niat adopsi OGS secara kontinu, serta memberikan rekomendasi kepada penyedia layanan OGS untuk meningkatkan niat adopsi OGS secara kontinu. Model penelitian yang digunakan adalah model UTAUT. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dengan mengintegrasikan model UTAUT dengan faktor technology anxiety, perceived online service quality, dan trust. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 108 orang yang sudah pernah menggunakan layanan OGS. Dengan menggunakan PLS SEM didapatkan bahwa faktor trust paling berpengaruh terhadap niat adopsi OGS secara kontinu. Selain itu juga didapatkan bahwa faktor performance expectancy, product portfolio, responsiveness, effort expectancy, dan technology anxiety berpengaruh terhadap niat adopsi OGS secara kontinu. Didapatkan bahwa technology anxiety berpengaruh terhadap performance expectancy dan effort expectancy. Hasil ini memberikan kontribusi praktis bagi penyedia layanan OGS untuk dapat mengembangkan strategi yang tepat dalam upaya meningkatkan niat adopsi OGS secara kontinu
