Abstract:
Rendahnya konsumsi energi terbarukan (EBT) disebabkan oleh rendahnya pemahaman dan rendahnya pembiayaan EBT. Hal ini perlu menjadi perhatian karena dunia dihadapkan perubahan iklim. Penelitian ini menggunakan data lima negara anggota BRICS dengan deret waktu 1990-2020. Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh pendidikan, lembaga dan pasar keuangan terhadap konsumsi energi terbarukan. Index kinerja pemerintah digunakan menjadi variabel kendali dalam penelitian dan melihat pengaruhnya terhadap konsumsi EBT. Metode penelitian yang digunakan adalah Panel Least Square (PLS). Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat pendidikan, lembaga dan pasar keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap konsumsi EBT, hasil ini sesuai dengan konsep green economy. Namun, Dalam penelitian ini variabel index kinerja pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi terbarukan, karena belum efektif terhadap kebijakan yang berfokus pada peningkatan konsumsi EBT.