Abstract:
UMKM memiliki dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya yaitu faktor internal seperti karakteristik UMKM dan faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah. Kebijakan PEN diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja UMKM terutama di masa krisis karena pandemi. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh Kebijakan PEN (restrukturisasi kredit, digitalisasi, dan pendampingan dan pelatihan) serta karakteristik UMKM (bentuk usaha, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis UMKM, dan wilayah pemasaran) terhadap kinerja UMKM yang diukur melalui total asset turnover. Data yang digunakan merupakan data cross section dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat. Dengan menggunakan model logistik didapatkan hasil UMKM yang mengikuti Kebijakan PEN mempunyai probabilitas total asset turnover diatas rata-rata lebih tinggi daripada yang tidak mengikuti Kebijakan PEN. Selain itu bentuk usaha, jenis kelamin, dan wilayah pemasaran secara signifikan berpengaruh positif terhadap probabilitas total asset turnover diatas ratarata. UMKM dengan tingkat pendidikan SMK memiliki probabilitas total asset turnover diatas ratarata
yang paling tinggi, disusul oleh diploma, universitas, dan SMA. UMKM Jasa dan Industri memiliki probabilitas yang lebih besar terhadap total asset turnover diatas rata-rata yang paling tinggi, disusul oleh Konveksi dan Fashion, Food and Beverage, dan Craft dan Aksesoris.