Abstract:
Pada tahun 2030, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memiliki agenda untuk menciptakan sebuah pembangunan yang berkelanjutan yang disebut sebagai sustainable development goals (SDG). Satu dari 17 goals yang diusung adalah memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Salah satu jenis konsumsi pada masyarakat adalah konsumsi makanan. Berdasarkan data Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2011, Indonesia merupakan negara terbesar kedua yang melakukan pemborosan makanan (food loss and waste) setelah Arab Saudi. Jawa Barat sendiri merupakan provinsi yang memiliki jumlah UMKM bidang pangan terbanyak di Indonesia khususnya pada sektor hilir dengan jumlah sebesar 791.435 unit usaha. Banyaknya UMKM pada sektor hilir mengindikasikan permintaan bahan baku pangan dari sektor produksi juga tinggi sehingga diduga bahwa timbulan sampah pangan yang dihasilkan oleh UMKM produksi pangan juga tinggi. Hal tersebut maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk menidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap perilaku terjadinya timbulan sampah pangan khsusnya pada level individu pelaku UMKM produksi pangan di Jawa Barat dengan menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior sebagai kerangka dasar dalam menyusun model usulan dengan harapan dapat dilakukan analisis terhadap faktor yang berpengaruh terhadap perilaku untuk mengurangi sampah pangan pada UMKM produksi pangan di Jawa Barat sehingga dapat disarankan sebuah solusi untuk menangani masalah tersebut. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa infrastruktur, pengetahuan, dan spiritualitas dapat mempengaruhi niat/intensi seseorang untuk mengurangi sampah pangan dan niat/intensi beserta perceived behavioral control dapat mempengaruhi perilaku individu dalam mengurangi sampah pangan. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan melakukan pengadaan infrastruktur, kerjasama, budi daya black fly soldier, cropping calendar, dan demonstration plot guna menekan sampah pangan.