Abstract:
Industri ritel yang terus berkembang berdampak pada semakin ketatnya
persaingan antartoko ritel. Apalagi saat ini semakin banyak toko online yang menyediakan berbagai barang keperluan sehari-hari, misalnya produk sabun mandi cair dengan harga yang bahkan lebih murah daripada di supermarket. Maka, perlu adanya suatu strategi agar toko ritel khususnya supermarket mampu bertahan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pengalaman positif konsumen selama berbelanja dengan membuat rancangan toko yang baik dari segi penempatan produk di rak dan rancangan display promosi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengalaman nyata konsumen ketika berbelanja, khususnya yang terkait dengan penempatan produk sabun mandi cair dan display promosi produk.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan eye tracker dan dibagi menjadi 2
bagian besar. Penelitian pertama dilakukan dengan cara studi lapangan di Supermarket X dengan fokus untuk mengetahui pengalaman berbelanja konsumen khususnya terkait penempatan produk sabun mandi cair di rak. Penelitian kedua dilakukan dengan cara eksperimen di luar supermarket dengan tujuan untuk menganalisis lebih lanjut terkait 4 buah display berupa poster promosi yang terdapat di Supermarket X. Selanjutnya pengolahan data dilakukan secara kualitatif menggunakan gaze plot dan secara kuantitatif menggunakan metrik time to first fixation, fixation duration, dan fixation count. Hasil penelitian studi lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat pengalaman negatif yang dialami konsumen selama berbelanja. Terkait dengan penempatan produk, didapatkan bahwa area rak yang pertama kali dilihat oleh konsumen adalah pada rak paling kiri. Sedangkan level rak yang paling sering dilihat oleh konsumen adalah rak teratas dan posisi rak yang paling sering dilihat adalah rak paling kanan. Sementara itu, dari hasil
analisis eye tracking poster promosi, didapatkan bahwa pola penglihatan partisipan masih tidak sesuai dengan urutan kepentingan area of interest (AOI) poster dan masih terdapat AOI penting pada poster yang sama sekali tidak dilihat oleh partisipan. Selanjutnya dibuat dua alternatif usulan poster dan diuji kembali dengan menggunakan metode yang sama dan didapatkan hasil berupa pola penglihatan partisipan yang lebih baik dan jumlah partisipan yang tidak melihat elemen penting pada poster berkurang dari sebelumnya 60% menjadi 30%.