Abstract:
Toko meubel Aneka Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri furniture. Perusahaan tidak menggunakan sistem persediaan tertentu dalam memenuhi permintaan yang ada dan melakukan pemesanan kasur secara intuitif serta jumlah yang tak tentu. Selain itu perusahaan memiliki kapasitas gudang, penumpukan persediaan yang berlebih menimbulkan permasalahan bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan perbaikan sistem persediaan yang dapat menentukan interval waktu pemesanan dan jumlah produk yang dipesan secara jelas dengan tujuan meminimasi total biaya persediaan. Metode manajemen persediaan yang diusulkan adalah metode T atau fixed order interval dengan adanya batasan volume gudang sebesar 51 m3 untuk kelima produk untuk mendapatkan interval waktu pemesanan (T) dan jumlah persediaan maksimum (M). Sistem persediaan ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya stockout. Jumlah pemesanan yang tepat ditentukan berdasarkan selisih nilai persediaan maksimum dan sisa stock pada saat akan pesan. Pada metode T ini digunakan dua sistem pemesanan yaitu individual order dan joint order. Setelah melakukan perhitungan menggunakan metode T individual order dan joint order, didapatkan hasil perhitungan interval waktu pemesanan brand Export dilakukan dengan joint order didapatkan selama 17 hari sekali dengan jumlah persediaan optimal sebanyak 41 unit dan 40 unit untuk Export 120 dan Export 140 dan interval waktu pemesanan untuk pemesanan brand Teratai terbagi menjadi 2 yaitu untuk produk Teratai 90 dilakukan individual order didapatkan selama 28 hari sekali dengan jumlah persediaan optimal sebanyak 26 unit dan untuk produk Teratai 115 dan Teratai 140 dilakukan pemesanan joint order didapatkan selama 26 hari sekali dengan jumlah persediaan optimal sebanyak 30 unit dan 27 unit. Sehingga didapatkan biaya total persediaan untuk kelima produk sebesar Rp 15.992.603,49.