Abstract:
Industri kuliner menjadi salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, diketahui terdapat 265 unit
rumah makan dan 190 unit restoran di daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat per tahun 2020. Salah satu restoran yang berada di Karawang, Jawa Barat adalah Restoran T. Sejak memasuki pandemi COVID-19, penjualan Restoran T mengalami penurunan hingga sampai saat ini target penjualan seringkali tidak tercapai. Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus untuk memberikan usulan perbaikan Restoran T berdasarkan faktor – faktor yang memengaruhi niat beli ulang konsumen. Model penelitian niat beli ulang terdiri dari 11 variabel yaitu kualitas layanan, kualitas makanan, atmosfer, other customers, harga, kepuasan pelanggan, variety seeking tendency, convenience, niat beli ulang, trust, dan reputasi restoran. Selain itu, terdapat 12 hipotesis yang akan diuji. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan didapatkan sebanyak 129 data responden
yang layak diuji. Pengujian model dilakukan dengan metode PLS-SEM disertai IPMA
(Importance-Performace Map Analysis) untuk menentukan prioritas perbaikan. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa niat beli ulang dipengaruhi oleh reputasi restoran, trust dan kepuasan pelanggan. Namun, jika melihat nilai total effect maka atmosfer, kualitas makanan, dan harga juga memengaruhi niat beli ulang. Kepuasan pelanggan dan reputasi restoran menjadi prioritas utama perbaikan Restoran T. Hasil usulan perbaikan akan didiskusikan bersama dengan pemilik Restoran T. Penelitian ini menghasilkan 24 usulan perbaikan yang diterima oleh pemilik Restoran T untuk diimplementasikan.