Abstract:
PT.X merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pengecoran logam di Indonesia yang didirikan pada tahun 1998. Dalam melakukan kegiatan produksi pengecoran logam terdapat risiko kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan yang terjadi di PT.X didominasi pada Departemen Disamatic. Kecelakaan tersebut disebabkan faktor manusia dan lingkungan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sistem kerja awal pada Departemen Disamatic meliputi postur dan lingkungan kerja, meningkatkan pemahaman pekerja mengenai sistem kerja yang aman dan nyaman, dan merancang usulan sistem kerja yang aman dan nyaman. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan kerja. Kemudian, digunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui keluhan nyeri pada tubuh pekerja. Langkah selanjutnya adalah menggunakan metode Quick Exposure Check (QEC) untuk mengetahui postur tubuh pekerja. Kemudian, digunakan form Job Safety Analysis (JSA) dan pengolahan menggunakan risk assessment untuk mengetahui seberapa besar potensi bahaya yang dialami pekerja. Langkah terakhir merupakan pengukuran persepsi pekerja mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan Employee Perceptions of Participatory Ergonomics Questionnaire (EPPEQ). Hasil dari penelitian ini adalah memberikan usulan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai dan sesuai dengan sertifikasi yang ada. Kemudian memberikan usulan berupa alat bantu hoist crane berdasarkan perhitungan lifting index pada stasiun mixer untuk mengurangi risiko terjadinya MSD berdasarkan hasil NBM dan QEC yang memiliki tingkat risiko sedang dan tinggi. Selain itu membuat rancangan perbaikan tangga pada stasiun mixer. Hal ini dikarenakan berdasarkan PERMEN PUPR No.14/PRT/M/2017 spesifikasi tangga yang ada tidak sesuai. Lalu, memberikan usulan berupa rancangan visual display pada mesin pengayakan di stasiun mixer untuk meningkatkan kewaspadaan pekerja. Kemudian, memberikan rancangan usulan berupa pengaman kaki pada stasiun pouring untuk mencegah terkenanya lelehan logam pada kaki pekerja. Usulan lainnya yang diberikan adalah berdasarkan pendekatan Participatory Ergonomics (PE) dengan membentuk tim PE dan mengadakan pelatihan K3.