Abstract:
Perkembangan teknologi virtual reality serta penggunaanya dalam
kehidupan manusia semakin tidak dapat terhindarkan. Dalam bidang kesehatan
dan keselamatan kerja (K3), teknologi virtual reality dapat digunakan sebagai
suatu sarana pelatihan penanggulangan kecelakaan kerja. Pelatihan tersebut
dapat mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja yang terjadi. Salah satu
kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah kasus kebakaran. Kebakaran tidak
hanya dapat memberikan kerugian materi, tetapi juga berpotensi hingga
menyebabkan kehilangan nyawa. Selain itu, pelatihan penanggulangan api seperti
penggunaan APAR juga membutuhkan sumber daya dan biaya yang besar. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang simulasi penggunaan APAR
dengan menggunakan teknologi virtual reality. Penelitian ini menggunakan tahapan desain interaksi untuk merancang simulasi penggunaan APAR. Tahapan pertama pada desain interaksi adalah dengan mencari dan mengidentifikasi kebutuhan dari pengguna. Tahapan ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada 5 responden. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 6 kebutuhan yang dapat dipenuhi. Tahapan selanjutnya adalah merancang alternatif konsep dan melakukan pemilihan konsep terpilih. Pemilihan konsep dilakukan dengan cara meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap alternatif konsep rancangan yang ada. Kemudian, berdasarkan alternatif konsep yang terpilih serta hasil wawancara, tahap selanjutnya adalah perancangan simulasi dengan menggunakan teknologi virtual reality. Hasil rancangan kemudian dievaluasi dan rancangan produk memperoleh tingkat efisiensi sebesar 72%, tingkat efektivitas sebesar 90%, serta memperoleh skor SUS sebesar 70,25. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk memiliki tingkat usability yang baik. Rekomendasi perbaikan juga diberikan yaitu dengan menampilkan cara penggunaan APAR dengan lebih jelas serta mempertimbangkan waktu yang cukup untuk para responden untuk membiasakan diri dengan penggunaan alat virtual reality.