Abstract:
Industri Fashion di Indonesia merupakan salah satu sektor industri yang menarik
bagi sub-sektor ekonomi kreatif. Namun, pada kuartal tahun I 2020, terjadi pandemi
COVID-19 yang masuk ke Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan semua lini bisnis harus mengurangi aktivitas pada sektor ekonomi. Dengan keadaan tersebut, menyebabkan sektor industri fashion mengalami penurunan produksi karena diterapkannya pembatasan aktivitas. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pada topik ini untuk merancang alat pengukur pakaian untuk industri fashion yang dapat digunakan pada saat pandemi ataupun pasca pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak diterapkannya kebijakan pembatasan aktivitas pada sektor industri fashion. Perancangan alat ini menggunakan teknologi otomasi berbasis Arduino untuk mengurangi kontak langsung dengan barang. Perancangan alat pengukur pakaian akan dimulai dengan identifikasi kebutuhan sampai evaluasi rancangan alat pengukur pakaian. Dari hasil penelitian didapatkan ada 7 kategori kebutuhan konsumen di mana kebutuhan tersebut meliputi kenyamanan, akurasi pengukuran, interaktif, kekokohan, portable, fitur dan sumber tenaga. Dari hasil tersebut,
dirancang sebuah purwarupa dengan menggunakan Arduino, sensor ultrasonik dan LCD
display. Pengujian untuk alat tersebut akan menggunakan usability testing. Faktor yang diperhatikan dari penelitian tersebut adalah kinerja ketepatan pengukuran ,satisfaction, dan learnability. Untuk metode usability testing yang digunakan adalah SUS (System Usability Scale). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai kinerja ketepatan pengukuran sebesar 75,76 % dan skor usability testing didapatkan 68.