dc.description.abstract |
Data penjualan toko kue Cold pada semester pertama tahun 2022 menunjukkan
penurunan. Akibatnya penjualan Cold tidak mencapai target pada periode tersebut.
Berdasarkan wawancara awal, mayoritas konsumen tidak ingin kembali ke Cold karena
berbagai faktor seperti kapasitas tempat makan sedikit, dekorasi yang kurang sesuai, dan menu yang disediakan sedikit. Pengelola dan pemilik tidak mengetahui faktor apa yang berpengaruh secara signifikan terhadap niat beli ulang konsumen dan upaya yang harus dilakukan. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi niat beli ulang konsumen dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan. Penelitian menggunakan variabel harga, inovasi produk, kualitas pelayanan, store atmosphere untuk menilai niat beli ulang. Dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah responden valid sebanyak 83 orang, dilakukan pengujian model dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS-SEM). Penentuan prioritas perbaikan dilakukan dengan metode Importance-Performance Map Analysis (IPMA). Dari Pengujian model diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi niat beli ulang konsumen Cold adalah store atmosphere, harga, dan inovasi produk. Selanjutnya, dilakukan identifikasi prioritas perbaikan menggunakan IPMA. Hasil menunjukkan bahwa prioritas perbaikan perlu dilakukan untuk perbaikan dekorasi area Cold, Tata letak area Cold, dan varian ukuran
produk. Dari 7 rancangan usulan perbaikan yang diberikan, terdapat 5 usulan yang
diterima oleh pihak Cold yaitu menghias dinding dan kaca, menambahkan cooler
showcase dan memindahkan letak meja kasir, rancangan perubahan layout, menunjukkan
varian ukuran di media sosial, dan menunjukkan varian ukuran pada menu. |
en_US |