Abstract:
Untuk mengatasi kelelahan, pengemudi sering memanfaatkan musik sebagai
stimulan agar tidak tertidur saat mengemudi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki pengaruh musik terhadap kelelahan saat mengemudi. Namun, belum ada penelitian yang menentukan tempo musik yang sebaiknya digunakan untuk mengatasi kelelahan saat mengemudi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tempo musik Pop yang sebaiknya digunakan saat mengemudi dalam kondisi monoton dan kekurangan tidur. Penelitian melibatkan 12 partisipan pria (22±1,04 tahun. Sebelum dan sesudah mengemudi, partisipan diuji kewaspadaan dengan PC-PVT 2.0. Selama 120 menit mengemudi, data gelombang otak partisipan direkam dengan Muse 2 EEG. Semua
partisipan menjalani tiga kali eskperimen mendengarkan musik Pop dengan tiga jenis
tempo yaitu cepat (=120 BPM), sedang (110 sd 80 BPM), dan lambat (76 sd 60 BPM).
Hasil eksperimen diolah dengan One-way Repeated Measures ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukkan tempo musik Pop memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indikator kelelahan mean 1/RT (p-value = 0,024). Namun, tempo musik Pop tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indikator mean RT (p-value = 0,128),
dan %minor lapse (p-value = 0,390). Uji post hoc antara tempo musik Pop cepat dan tempo musik Pop sedang menunjukkan perbedaan signifikan terhadap mean 1/RT (p-value = 0,023). Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa tempo cepat adalah tempo musik Pop yang sebaiknya didengarkan untuk mitigasi kelelahan saat mengemudi.