Abstract:
Perusahaan asuransi umum dan jiwa memiliki kewajiban untuk membayarkan klaim atas risiko yang terjadi. Jika dilihat dari jangka waktu pembayaran klaim, jenis klaim bisa dibagi menjadi dua yaitu short tail business dan long tail business. Skripsi ini hanya menerapkan long tail business karena memiliki jangka waktu data historis yang lebih dari 1 tahun. Suatu perusahaan asuransi harus menyediakan cadangan klaim yang cukup untuk membayarkan klaim yang akan terjadi. Cadangan klaim dibagi menjadi dua yaitu, Reported But Not Settled (RBNS) dan Incurred But Not Reported (IBNR). Cadangan klaim RBNS dan IBNR memiliki hal yang serupa yaitu belum melakukan pembayaran klaim, dengan perbedaannya adalah RBNS sudah dilaporkan
ke perusahaan asuransi sedangkan IBNR belum dilaporkan ke perusahaan asuransi. Penelitian ini hanya membahas cadangan klaim IBNR dengan menerapkan metode Chain Ladder dan Bornhuetter ferguson. Kedua metode ini menggunakan data historis klaim yang digambarkan melalui Run Off Triangle yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Metode Chain Ladder dalam skripsi ini menggunakan pengaruh faktor estimasi tingkat suku bunga secara stokastik dengan model Gerak Brown Geometrik. Hasil analisis dari kedua metode yang digunakan, diperoleh kesimpulan bahwa metode Chain Ladder memiliki cadangan klaim yang lebih besar dibandingkan metode Bornhuetter-Ferguson.