Abstract:
Krisis finansial merupakan peristiwa yang menjadi perhatian bagi investor karena dapat menyebabkan penurunan harga saham yang sangat dalam. Sejak tahun 1997, sudah terjadi tiga kali krisis finansial. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi dinamika harga saham. Harga saham dipertahankan karena merupakan aset yang dimiliki oleh investor. Pada penelitian ini akan digunakan model Cox hazard untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi pergerakan harga saham saat terjadi krisis finansial. Model Cox hazard dipilih karena mampu memperhatikan data tersensor, yang dalam penelitian ini adalah penurunan harga saham hingga batas tertentu. Penurunan harga saham yang dalam
ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa kovariat. Pada penelitian ini akan dilihat faktor-faktor yang memengaruhi, yang terdiri dari sembilan kovariat di mana delapan kovariat merupakan rasio yang sering digunakan investor saham dalam menentukan kualitas dari suatu saham dan satu kovariat merupakan sektor saham. Lebih lanjut, Cox hazard akan diaplikasikan pada saham-saham anggota indeks LQ45 pada periode Februari hingga Juli 2020. Data pergerakan harga saham diambil dari Yahoo Finance untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2020. Dengan data yang dimiliki dan dengan menggunakan Cox hazard didapatkan kovariat yang signifikan
terhadap pergerakan harga saham adalah Earning per Share (EPS), Price to Book Value (PBV), dan sektor saham konsumer non-siklis. Dalam memastikan pengaruh dari kovariat akan konstan hingga akhir durasi pengamatan, maka dilakukan uji proportional hazard. Berdasarkan pengujian asumsi proportional hazard, diketahui bahwa kovariat PBV gagal memenuhi asumsi proportional hazard, sehingga dengan menggunakan model Cox stratified didapatkan kovariat yang memengaruhi pergerakan harga saham adalah EPS dan sektor saham konsumer non-siklis.