Abstract:
Setiap perusahaan asuransi perlu menyediakan cadangan dana untuk membayar klaim yang diajukan oleh nasabah asuransi. Besarnya cadangan dana perusahaan asuransi bergantung pada hasil perhitungan prediksi klaim berdasarkan data historis. Dalam skripsi ini, akan dibahas perhitungan prediksi klaim yang belum dibayarkan yang disebut outstanding claims, khususnya dalam masa inflasi. Adanya inflasi menyebabkan perubahan pada besarnya cadangan dana yang harus disiapkan oleh perusahaan. Prediksi outstanding claims akan dihitung menggunakan data historis banyak dan besarnya klaim yang disajikan dalam bentuk data run off triangle.
Outstanding claims sendiri terdiri dari klaim Incurred But Not Reported (IBNR) dan Reported But Not Settled (RBNS). Terdapat tiga metode yang akan digunakan dan dibandingkan hasilnya, yaitu metode Chain Ladder with Inflation, Double Chain Ladder, dan Bornhuetter Double Chain Ladder. Lebih lanjut lagi, hanya metode Double Chain Ladder dan Bornhuetter Double Chain Ladder yang akan menghasilkan prediksi klaim IBNR dan RBNS secara terpisah. Dalam penelitian ini, perhitungan cadangan dana akan menggunakan data detail klaim perusahaan asuransi sejak
awal 2021 hingga 2022 di mana tingkat inflasi yang terjadi cukup tinggi. Performansi dari ketiga metode yang digunakan ditentukan berdasarkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Metode Bornhuetter Double Chain Ladder menghasilkan nilai MAPE terkecil yang menunjukkan metode ini memiliki performansi terbaik dalam penentuan prediksi outstanding claims.