Kebijakan pemesanan barang untuk model persediaan multi-item dengan tiga jenis barang yang mempertimbangkan faktor deteriorasi dengan permintaan yang bergantung harga jual

Show simple item record

dc.contributor.advisor Lesmono, Julius Dharma
dc.contributor.advisor Hoseana, Jonathan
dc.contributor.author Priscilla, Claudia
dc.date.accessioned 2023-10-02T07:08:24Z
dc.date.available 2023-10-02T07:08:24Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp43803
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16101
dc.description 1852 - FTIS en_US
dc.description.abstract Misalkan suatu perusahaan menjualbelikan tiga jenis barang. Perusahaan tersebut perlu mengelola persediaan ketiga barang tersebut untuk menjamin kelancaran pemenuhan permintaan konsumen dan pemerolehan total keuntungan yang maksimum. Persediaan setiap barang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti harga jual barang, permintaan, dan deteriorasi. Deteriorasi adalah penurunan kualitas barang tersebut yang terjadi setelah disimpan dalam waktu yang lama. Berdasarkan skripsi Felisha, telah dikembangkan dua model persediaan untuk dua jenis barang yang mempertimbangkan faktor deteriorasi, di mana masing-masing barang memiliki permintaan yang bergantung secara linear dan kuadratik terhadap harga jual. Dengan model persediaan tersebut, perusahaan hanya dapat melakukan dua cara pemesanan, di mana memesan barang secara terpisah maupun bersamaan. Dalam skripsi ini, dikembangkan suatu model persediaan multi-item dengan tiga jenis barang yang mempertimbangkan deteriorasi dan permintaan yang diasumsikan bergantung secara linear, kuadratik, dan eksponensial pada harga jual. Deteriorasi tersebut dianggap mengikuti distribusi Weibull dengan tiga parameter. Dengan tiga jenis barang, perusahaan memiliki lebih banyak cara pemesanan yang dapat dilakukan. Tujuan dari dikembangkannya model ini adalah menentukan kebijakan yang harus diambil perusahaan untuk melakukan pemesanan, yaitu apakah memesan tiga jenis barang secara terpisah (individual order) atau secara bersamaan (joint order), serta menentukan harga jual barang dan waktu antarpemesanan yang tepat, sehingga diperoleh total keuntungan yang maksimum. Perbedaan antara kebijakan individual order dan kebijakan joint order terletak pada biaya pemesanan. Biaya pemesanan dari kebijakan joint order lebih sedikit dibandingkan biaya pemesanan dalam kebijakan individual order. Dari contoh numerik, diperoleh bahwa kebijakan joint order menghasilkan total keuntungan yang lebih besar dari kebijakan individual order. Namun, analisis selanjutnya memperlihatkan bahwa hal ini tidak selalu benar karena bergantung pada nilai-nilai parameter, khususnya biaya pemesanan. Pada bagian akhir, dilakukan analisis sensitivitas untuk mempelajari pengaruh perubahan nilai setiap parameter terhadap total keuntungan perusahaan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains - UNPAR en_US
dc.subject MODEL PERSEDIAAN, KEBIJAKAN MULTI-ITEM, DETERIORASI, JOINT ORDER, INDIVIDUAL ORDER, WEIBULL en_US
dc.title Kebijakan pemesanan barang untuk model persediaan multi-item dengan tiga jenis barang yang mempertimbangkan faktor deteriorasi dengan permintaan yang bergantung harga jual en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6161901035
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420037101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI616#Matematika


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account