dc.description.abstract |
Tiongkok merupakan negara yang mengembangkan kegiatan diplomasi soft power. Hal ini di implementasikan dengan melakukan kegiatan diplomasi publik. Salah satu kegiatan diplomasi publik yang sering dilakukan oleh Tiongkok adalah dengan menggunakan satwa panda. Kegiatan diplomasi panda ini dilakukan oleh Tiongkok untuk meningkatkan citra baik negaranya. Panda digunakan oleh Tiongkok sebagai alat diplomasi dikarenakan bentuk fisiknya yang lucu dan identik dengan citra persahabatan. Tiongkok sendiri telah melakukan diplomasi panda dalam
upaya konservasi ke beberapa negara, salah satunya Indonesia. Penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan Bagaimana efektivitas program-program diplomasi panda Tiongkok di Indonesia?" Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni teknik pengumpulan data sekunder yang didapatkan dari jurnal, buku, media massa, dan data resmi dari pemerintahan. Dengan menggunakan teori dan konsep meliputi soft power, kepentingan nasional, diplomasi multi jalur, dan diplomasi publik, ditemukan jawaban bahwa program diplomasi panda Tiongkok di Indonesia dilaksanakan dengan efektif. Tolak ukur efektivitas dilaksanakannya
diplomasi panda Tiongkok di Indonesia adalah konservasi yang dilaksanakan dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya pendapatan dalam sektor pariwisata dan peningkatan kerjasama di bidang kebudayaan. Indonesia dan Taman Safari Indonesia mendapatkan banyak penghargaan mengenai konservasi yang dilakukan. Selain itu, panda yang tadinya dikatakan sebagai hewan "terancam punah"
saat ini dikategorikan sebagai hewan yang "rentan". |
en_US |