dc.description.abstract |
Penelitian ini membahas konflik Israel-Palestina yang kerap menarik perhatian
internasional, tidak terkecuali dari media berita. Akan tetapi, terlepas dari
kemampuan media berita untuk mengubah lanskap politik internasional, liputan
mengenai konflik Israel-Palestina dipenuhi bias tertentu yang terlihat dari framing pemberitaan media. Beragam faktor pun menjadi pengaruh di balik bias media ini, sebagai contoh adalah kebangsaan dan kesetiaan politik media berita. Adapun
konflik Israel-Palestina mencapai puncak perseteruan baru pada Mei 2021 lalu.
Dalam hal ini, CNN dan Al Jazeera menjadi media berita internasional besar dan
ternama yang diketahui untuk berkontribusi dalam permasalahan bias serta
framing media dalam konflik Israel-Palestina. Berdasarkan pernyataan tersebut,
peneliti merumuskan pertanyaan penelitian “Bagaimana faktor-faktor sistem
sosial memengaruhi framing pemberitaan CNN dan Al Jazeera dalam
konflik Israel-Palestina pada tahun 2021?”. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, peneliti menggunakan konsep komunikasi internasional, model media
sebagai representasi, model hirarki pengaruh, serta konsep framing oleh Robert
Entman. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada
identifikasi pola dalam data untuk menarik kesimpulan di antaranya. Selain itu,
penelitian juga melakukan studi kasus dengan berfokus pada suatu fenomena
secara spesifik, ditambah dengan metode analisis isi dengan menginterpretasi data
teks secara subjektif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti
menyimpulkan bahwa perbedaan framing CNN dan Al Jazeera dikarenakan
pengaruh dari sistem sosial di sekitar masing-masing media berita yang meliputi
faktor ideologi, ekonomi, politik, dan budaya. Dalam meliput konflik
Israel-Palestina tahun 2021, ditemukan juga bahwa CNN cenderung untuk
memandang konflik tersebut dengan perspektif AS yang dekat dengan Israel.
Sedangkan, Al Jazeera cenderung berpihak terhadap Palestina serta Hamas karena
afiliasi identitas yang erat. |
en_US |