Abstract:
Perubahan kebijakan luar negeri Ukraina pada tahun 2014 yang mengarah kepada integrasi dengan NATO dan barat, menyebabkan Rusia melancarkan aneksasi ke wilayah Ukraina, Krimea, pada bulan Februari. Aneksasi tersebut kemudian diikuti dengan keikutsertaan Rusia pada perang
di Donbass, yang merupakan wilayah timur Ukraina. Terakhir, Rusia mendeklarasikan invasinya terhadap Ukraina pada awal tahun 2022. Berangkat dari situasi eskalasi agresivitas Rusia terhadap Ukraina pasca kedekatan Ukraina dengan Rusia, penelitian ini hendak mencari alasan dibalik aksi
tersebut. Merujuk pada konsep buffer state dan bagaimana perubahan kebijakan luar negeri sebuah buffer state dapat menyebabkan agresivitas negara yang berkompetisi, Ukraina pada penelitian ini ditempatkan sebagai sebuah buffer state di tengah rivalitas bertahan (enduring rivalries) yang
sedang berlangsung di antara Rusia dengan NATO. Selain itu, agresivitas rusia juga diteliti dengan konsep intensitas konflik. Dengan menggabungkan ketiga teori tersebut, ditemukan bahwa alasan dibalik peningkatan agresivitas Rusia adalah karena dilema keamanan serta rasa terisolasi yang
dialami oleh Rusia.