Abstract:
Pasca beberapa kasus dugaan pembunuhan berencana dan perdagangan
narkoba yang melibatkan oknum perwira tinggi polisi, terdapat indikasi bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurun. Setelah beberapa kejadian tersebut, terjadi aksi pengeboman pada tanggal 7 Desember 2022 di Kepolisian Sektor Astana Anyar Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepercayaan publik warga Kota Bandung terhadap Polri. Penelitian ini menggunakan model pengukuran tingkat kepercayaan publik berdasarkan kompetensi dan value. Kompetensi terdiri atas dimensi ketanggapan (responsiveness), keandalan (reliability), kemampuan memprediksi (predictability) dan perlindungan (protection), sedangkan value terdiri atas dimensi integritas (integrity), keterbukaan (openness) dan keadilan (fairness). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survei. Sampel penelitian ini diambil
dari warga Kota Bandung yang pernah mengakses layanan kepolisian. Besaran
sampel yang digunakan adalah 100 responden yang diambil secara non-probability dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri ditinjau dari kompetensi berada pada level tinggi, sedangkan dari
value berada pada level sedang. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terdapat satu dimensi yang masih berada pada level rendah yaitu integritas Polri dalam komitmen memerangi korupsi. Maka dari itu, Polri diharapkan untuk lebih fokus memperbaiki aspek integritas dalam komitmen memerangi korupsi.