Abstract:
Permasalahan konstruksi jalan di atas tanah bermasalah (problematic soil) tanpa adanya perbaikan tanah (soil improvement) maupun perkuatan tanah (soil reinforcement), akan mengakibatkan instabilitas timbunan dan penurunan tanah dasar. Kondisi tanah bermasalah di bawah permukaan sangat sulit untuk diidentifikasi, harus terlebih dahulu dilakukan investigasi lapangan dan pengujian laboratorium. Penelitian ini secara khusus bertujuan membantu pengambil keputusan terkait alternatif metode konstruksi di dalam pekerjaan konstruksi jalan di atas tanah dasar bermasalah dengan menggunakan metode Case-Based Reasoning (CBR). Metode Case-Based Reasoning (CBR) dapat diterapkan dalam melakukan identifikasi gejala permasalahan pemilihan metode konstruksi jalan di atas tanah bermasalah sebagai screening awal atau rujukan awal dalam pengambilan keputusan. Untuk menunjang keputusan akhir dari pengambilan keputusan jalan di atas bermasalah metode CBR harus didukung oleh data teknis lainnya. Berdasarkan hasil analisis dengan contoh kasus di lokasi proyek jalan tol Pemalang – Batang, diperoleh permasalahan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan tingkat kedalaman tanah yang bermasalah. Pada kedalaman tanah bermasalah antara 0 sampai dengan 10 meter, gejala kecocokan terbesar (80,70%), terdapat pada metode konstruksi jalan dengan teknik stabilisasi dangkal. Di kedalaman tanah bermasalah antara 10 sampai dengan 20 meter gejala kecocokan terbesar (97,74%), diperoleh dari metode/teknik Prefabricated Vertical Drain (PVD) yang dikombinasikan dengan vakum prapembebanan dan Prefabricated Horizontal Drain (PHD). Pada kedalaman tanah bermasalah lebih dari 20 meter, gejala kecocokan terbesar (79,03%) diperoleh dari metode konstruksi jalan menggunakan tiang beton.