Abstract:
Penelitian ini membahas potensi terjadinya kecurangan (fraud) di salah satu kedai kopi di Bandung, yaitu Contrast Coffee and Roastery, dengan berfokus pada analisis pengendalian
internal pada siklus pengeluaran. Sehubungan dengan latar penelitian ini, usaha kedai kopi terus meningkat seiring dengan perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia. Penelitian Anggadwita, G, dkk pada tahun 2019 menyertakan bahwa pertumbuhan kedai kopi di Indonesia telah mencapai 16% per tahun. Selayaknya bisnis lainnya yang rentan
terhadap kecurangan, maka kedai kopi juga memerlukan kontrol manajemen yang baik. Audit dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan penelitian ini dilakukan dengan kerangka kerja COSO Internal Control (COSO IC) yang diterbitkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Terdapat lima komponen yang dioperasikan sebagai acuan, control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring. Kecurangan dapat terjadi karena adanya faktor tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Dalam penelitian ini, audit dilakukan terhadap pengendalian internal untuk mengetahui risiko
terjadinya kecurangan pada perusahaan, khususnya pada siklus pengeluaran. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data analisis kualitatif atas hasil kuesioner
dan wawancara dengan cara melakukan seleksi terhadap responden dan memisahkan data yang relevan dan data yang tidak relevan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas
pengendalian perusahaan terhadap siklus pengeluaran dalam rangka mengetahui dan mencegah risiko terjadinya kecurangan pada siklus pengeluaran di Contrast Coffee and Roastery. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengendalian internal Contrast Coffee and Roastery, khususnya pada siklus pengeluaran, dapat dikatakan baik dan memadai. Namun, perusahaan juga masih mempunyai kelemahan yang menyebabkan munculnya risiko kecurangan. Rekomendasi yang diberikan adalah pemisahan fungsi, pemasangan kamera pengawas (CCTV) dan membuat dokumen pengambilan barang.