dc.description.abstract |
Industri perdagangan, seperti perdagangan besi baja, di Indonesia makin berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan ini menyebabkan perusahaan baru terus bermunculan dan menyebabkan persaingan makin kuat. Ditambah lagi harga besi yang saat ini sedang mengalami penurunan di pasar sehingga pelanggan semakin enggan untuk melakukan pembelian. CV. Putra Prima merupakan perusahaan perdagangan besi baja yang menjual berbagai jenis besi seperti beton, pipa, bondek, spandek, dan lainnya. CV. Putra Prima tidak melakukan perhitungan harga pokok produk bagi setiap jenis produknya sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui laba setiap produk yang mereka jual. Tanpa informasi laba produk, perusahaan juga tidak dapat mengetahui product mix tepat untuk memaksimalkan laba perusahaan.
Perhitungan harga pokok yang akurat dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pembebanan biaya activity-based costing. Sistem ABC ini menggunakan aktivitas sebagai pemikul biaya yang memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya tidak langsung yang ada di perusahaan dan kemudian membebankan biaya aktivitas ke pemikul biaya akhir berdasarkan pemacu biayanya seperti jumlah pesanan yang diterima untuk membebankan biaya aktivitas menerima pesanan. Informasi biaya yang didapatkan dari sistem ABC kemudian dapat digunakan oleh manajer perusahaan untuk melakukan strategic activity-based management. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah menentukan product mix untuk meningkatkan laba perusahaan seperti mengurangi jumlah persediaan kawat potong 4,9mm x 12 dan meningkatkan persediaan bondek 0,65 x 6.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik. Penulis mengumpulkan data primer, yaitu data biaya CV. Putra Prima, dengan melakukan penelitian lapangan dan data sekunder, yaitu teori-teori mengenai activity-based costing, activity-based management, dan pengaplikasian activity-based management, dengan melakukan studi literatur. Objek penelitian yang digunakan adalah CV. Putra Prima yang bergerak di bidang perdagangan besi baja.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, CV. Putra Prima tidak menghitung harga pokok produk untuk setiap produknya dan hanya membebankan biaya langsung pada produk dan mengabaikan biaya tidak langsungnya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak mengetahui laba masing-masing produk dan tidak dapat memaksimalkan laba perusahaan. Setelah penulis melakukan perhitungan lebih lanjut dengan menggunakan sistem activity-based costing, penulis menemukan bahwa seluruh produk CV. Putra Prima telah menghasilkan laba. Produk yang paling menguntungkan yaitu bondek 0,65 x 6, dengan keuntungan sebesar Rp 383.985.084, masih memiliki peluang untuk meningkatkan penjualannya, misalnya dengan memasarkan produk tersebut kepada pelanggan atau memasarkannya kepada perusahaan konstruksi. Sedangkan terdapat produk seperti kawat potong 4,9mm x 12 yang kuantitas penjualannya sangat tinggi, yaitu 210.716 unit terjual, tetapi tidak terlalu menguntungkan dan hanya menghasilkan laba sebesar Rp 58.201.699. Maka dari itu, CV. Putra Prima dapat memilih product mix dimana perusahaan mengurangi penjualan kawat potong untuk menambah stok bondek. |
en_US |