Abstract:
Pemerintah dan masyarakat Indonesia memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Indonesia dengan berbagai cara, diantaranya adalah melalui pertambangan. Aktivitas pertambangan ini memberikan dampak positif dan negatif pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Perusahaan tambang diwajibkan untuk mengeluarkan Laporan Keberlanjutan untuk melaporkan segala bentuk tanggung jawab perusahaan mengenai aspek-aspek tersebut. Pedoman yang digunakan secara luas untuk Laporan Keberlanjutan adalah GRI Standards.
Kepatuhan pada pedoman ini dijadikan salah satu kriteria dalam Asia Sustainability Reporting Rating oleh National Center of Sustainability Reporting. ASRR merupakan kompetisi di
bidang Laporan Keberlanjutan. Pemenang kompetisi ini dianggap sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, transparan, dan memiliki komitmen keberlanjutan yang baik. Laporan keberlanjutan adalah laporan untuk mengkomunikasikan dampak dan kontribusi perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan, sosial. Laporan Keberlanjutan wajib diterbitkan dengan mematuhi prinsip-prinsip pelaporan, yaitu Prinsip kualitas dan prinsip isi. Prinsip kualitas terdiri atas akurasi, keseimbangan, kejelasan, keterbandingan, keandalan, dan ketepatan waktu. Prinsip isi terdiri atas Inklusivitas Pemangku Kepentingan, Konteks
Keberlanjutan, Materialitas, Kelengkapan. Prinsip isi berguna untuk mengetahui hal apa saja yang penting dan perlu diungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan. Apabila prinsip ini tidak terpenuhi maka informasi yang disajikan pun kurang relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Prinsip ini melibatkan pertimbangan tentang kegiatan, dampak, dan harapan substantif organisasi, serta kepentingan para pemangku kepentingannya. Perusahaan bahkan diharapkan untuk mengungkapkan proses penentuan isi laporannya melalui General Disclosure pada GRI Standards. Hal ini menyebabkan kepatuhan perusahaan
pada prinsip isi menarik untuk diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis konten dan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Dalam analisis konten, penulis menganggap data sebagai suatu perwakilan bukan atas kejadian namun atas teks, gambar, dan ekspresi yang dibuat untuk dilihat, dibaca dan diinterpretasikan maknanya. Studi literatur merupakan proses yang melibatkan identifikasi dari laporan yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari sumber data pihak
kedua. Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah pemenang dari kompetisi ASRR pada tahun 2014-2019. Perusahaan tersebut adalah PT Indo Tambangraya Megah, PT Aneka Tambang, PT Indocement Tunggal Prakarsa, dan PT Vale Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, keempat perusahaan memiliki skor rata-rata akhir yang tidak jauh berbeda, yaitu berada diatas 90%. PT Indo Tambangraya Megah meraih skor ratarata tertinggi yaitu sebesar 98,15%, sedangkan skor terendah dimiliki oleh PT Vale Indonesia
sebesar 92,13%. Rata-rata tahun tertinggi ada pada tahun 2016 sebesar 98,61%, sedangkan terendah ada pada tahun 2013 sebesar 91,84%. Skor terendah rata-rata perusahaan dalam satu tahun adalah 82,64% oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa di tahun 2014. Skor tertinggi adalah 100% oleh PT Indo Tambangraya di tahun 2014, 2016, dan 2017; PT Antam di tahun 2017 dan 2018; PT Indocement Tunggal Prakarsa di tahun 2017 dan 2018; serta PT Vale Indonesia di tahun 2016. Pada seluruh perusahaan, pengujian prinsip Laporan Keberlanjutan terpenuhi sekurang-kurangnya 80% dari total pengujian. Hal ini mengartikan bahwa perusahaan-perusahaan yang memenangkan Asia Sustainability Reporting Rating telah mematuhi Prinsip Isi dari GRI Standards dengan baik. Perusahaan disarankan untuk memperhatikan pengungkapan informasi dalam laporan, dan memastikan kesesuaiannya dengan sub-indikator dari GRI Standards. Perusahaan juga diharapkan untuk lebih
memperhatikan unsur-unsur prinsip isi yang harus diterapkan dalam laporan.