Abstract:
Kemartiran merupakan topik yang senantiasa dikaitkan dengan penderitaan fisik yang berakhir kepada kematian. Akan tetapi, di zaman modern, penderitaaan umat beriman yang umum ditanggung oleh umat beriman lebih bersifat non-fisik. Dari kenyataan ini, perlu ditemukan bentuk penghayatan kemartiran yang lebih relevan dengan penderitaan non-fisik tersebut. Melalui metode tafsir Historis-Kritis terhadap teks kemartiran dalam Kitab 2 Makabe dan Kitab 4 Makabe, ditemukanlah konsep kemartiran yang berada dalam kedua kitab tersebut. Telaah persamaan dan perbedaan terhadap kedua konsep kemartiran tersebut menghasilkan perbandingan di antara keduannya. Titik temu konsep kemartiran atas perbandingan itu diharapkan dapat memberikan penghayatan baru yang relevan dan menginspirasi umat beriman dalam menghadapi gejolak hidupnya, terlebih bagi mereka yang berada di bawah tekanan dan penderitaan non-fisik, misalnya tekanan batin dan mental.