Abstract:
Imam diosesan dipanggil dan ditahbiskan untuk menjadi gembala di keuskupannya seumur hidup. Tugas perutusan dan karya pelayanan imam diosesan merupakan partisipasinya dalam imamat uskup untuk memimpin, mengajar, dan menguduskan umat beriman. Di dalam karya perutusannya, imam diosesan hidup berdasarkan identitas dan spiritualitasnya yang khas. Identitas dan spiritualitas itu perlu dihidupi dan dihayati secara lebih mendalam. Sebagai imam milik keuskupan, imam diosesan juga dihadapkan dengan beberapa persoalan dan tantangan hidup imamatnya. Persoalan dan tantangan hidup itu dapat diatasi dengan berupaya menjadi imam diosesan yang militan. Dengan menjadi militan, imam diosesan mampu memiliki kesungguhan sebagai “prajurit” Kristus yang bersedia untuk melaksanakan tugas dan perutusan kapanpun, dimanapun, serta bersama siapapun. Militansi yang benar akan menjadi dasar bagi imam diosesan untuk tetap setia pada jalan panggilannya, taat pada uskupnya, dan siap-sedia untuk menggembalakan umat beriman seturut kehendak-Nya.