Abstract:
Berbagai persoalan yang dialami kaum perempuan mengindikasikan bahwa eksistensi mereka dibatasi. Keterbatasan perempuan dalam bereksistensi lantas membuat hidup mereka menjadi ambigu. Selain itu, pengetahuan tentang perempuan turut melahirkan bias dalam usaha memahami makna hidup perempuan. Pertanyaan mengenai siapakah perempuan pada akhirnya ditujukan untuk menggugat dan menelusuri esensi perempuan melalui eksistensi mereka. Menurut Simone de Beauvoir, makna eksistensi perempuan dapat ditetapkan dan ditemukan dengan cara mengatasi ambiguitas hidup. Dengan menerapkan etika terhadap ambiguitas hidup, Beauvoir mencoba untuk melampaui keterbatasan dan ambiguitas eksistensi perempuan demi membangun sebuah pemahaman mengenai eksistensi perempuan yang lebih autentik.