dc.description.abstract |
Setelah memberikan dukungan politik dan bantuan militer dalam jumlah yang besar terhadap pemerintahan Suriah dari tahun 2011, Rusia akhirnya memutuskan untuk melakukan intervensi militer di perang sipil Suriah pada tahun 2015 dan mengubah haluan perang sipil yang lebih menguntungkan bagi pemerintah Suriah dan Rusia. Konsep yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah
konsep kebijakan luar negeri, konsep intervensi, dan konflik internal yang kemudian akan dibantu oleh kerangka teori realisme untuk membantu menjelaskan kebijakan luar negeri Rusia beserta kepentingan nasionalnya di Suriah yang menaungi pertibangan domestik dan internasional Rusia sehingga mengakibatkan Rusia untuk melakukan intervensi militer di Suriah. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang akan dilakukan melalui studi pustaka. Penelitian ini akan berfokus pada tahun 2015 dimana Rusia secara resmi
melakukan intervensi militer hingga tahun 2021 dimana setelah kemajuan yang didapati setelah hampir lima tahun Rusia mengalami kemunduran progres pada tahun 2021. Dalam penelitian ini, didapatkan beberapa temuan yaitu pertimbangan domestik Rusia dalam melakukan intervensi militer adalah untuk mencegah
pengaruh terorisme untuk berkembang di Rusia, dan Rusia memiliki kepentingan nasional dalam sektor militer, ekonomi, dan politik dalam proses melakukan intervensi militernya di Suriah. Sementara, pertimbangan internasional Rusia terdapat dalam keinginan Rusia untuk tetap mempertahankan status relevansinya
dalam kawasan Timur Tengah dan dunia internasional. Rusia ingin menggunakan intervensi militer ini untuk menjadikan Suriah sebagai sekutunya yang setia sembari meningkatkan hubungan Rusia terhadap negara - negara di kawasan Timur Tengah secara ekstensif. |
en_US |