Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena kekerasan seksual di Korea Selatan dan Indonesia. Fenomena kekerasan seksual di Korea Selatan dan Indonesia membutuhkan perubahan sosial. Adanya gerakan sosial #MeToo memicu perubahan sosial secara perlahan. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode studi komparasi untuk melihat dampak dari Gerakan #MeToo di Korea Selatan dan Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa ada perbedaan dampak Gerakan #MeToo di Korea Selatan dan Indonesia. Teori Berorientasi Identitas yang digunakan oleh penulis mampu memberikan faktor penentu mengapa gerakan #MeToo di Korea Selatan dan Indonesia menghasilkan dampak yang berbeda. Singkatnya, gerakan #MeToo di Indonesia tidak memiliki identitas kolektif sehingga solidaritas dan komitmen para pendukungnya tersegmentasi.