Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor terwujudnya China-Australia Free Trade Agreement antara Tiongkok dan Australia pada tahun 2015. Setelah negosiasi panjang
yang berlangsung selama kurang lebih 10 tahun dengan 21 putaran negosiasi serta beberapa tekanan dalam negeri, akhirnya ChAFTA disetujui pada tahun 2015. Tiongkok merupakan negara utama tujuan ekspor bagi Australia, sementara itu Australia merupakan negara yang memiliki pengaruh penting di Asia Pasifik bagi Tiongkok. Dengan disetujuinya ChAFTA oleh kedua negara, maka hambatan perdagangan baik hambatan tarif maupun non-tarif
dihapuskan sehingga mampu mempererat hubungan perdagangan kedua negara. Maka dari itu, pertanyaan penelitian yang diambil adalah “Apa faktor yang melatarbelakangi Tiongkok dan Australia menyetujui negosiasi China-Australia Free Trade Agreement pada tahun 2015?”. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan konsep kepentingan nasional kategori middle-range Objective K.J Holsti, teorema H-O oleh Eli
Hicksher-Ohlin dan konsep Bilateral Trade Agreement yang dikemukakan oleh Jayant Menon. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa kepentingan nasional setiap negara mendorong Tiongkok dan Australia untuk menandatangani ChAFTA. Penulis juga
menemukan bahwa faktor politik lekat hubungannya dengan hubungan ekonomi kedua negara. Selain itu tentunya faktor ekonomi yang mampu membawa keuntungan bagi negara menjadi faktor pendukung disetujuinya ChAFTA.