Studi komparasi perilaku pier jembatan Box Girder Balanced Cantilever yang direhabilitasi dengan Concrete Jacketing dan Steel Jacketing

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjong, Lidya Fransisca
dc.contributor.advisor Nugroho, Wivia Octarena
dc.contributor.author Setiawan, Henry
dc.date.accessioned 2023-07-26T08:41:14Z
dc.date.available 2023-07-26T08:41:14Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42607
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15594
dc.description 6700 - FTS en_US
dc.description.abstract Jembatan merupakan infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas keseharian karena jembatan merupakan infrastruktur transportasi yang dibuat dengan tujuan menghubungkan dua tempat untuk mempermudah lalu lintas. Jembatan di Indonesia perlu memiliki ketahanan terhadap beban gempa karena kondisi geografis Indonesia yang terletak pada ring og fire dan dijepit oleh 3 lempeng besar yaitu lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah Utara, lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat, dan lempeng Eurasia yang bergerak ke arah timur yang dilihat dari pergerakan lempeng tersebut yang semuanya bergerak ke arah Indonesia. Untuk menanggulangi hal tersebut, perlu adanya evaluasi dan rehabilitas terhadap elemen pier jembatan. Rehabilitas yang digunakan adalah rehabilitasi lokal dengan fokus pada metode concrete dan steel jacketing. Dari hasil rehabilitasi, metode concrete jacketing dapat meningkatkan kekuatan lentur dan aksial kolom sehingga cukup untuk memenuhi peningkatan gaya yang terjadi dengan pengkondisian beban gempa yang naik, tetapi untuk metode street jacketing yang bisa dicapai hanya peningkatan pada gaya lentur karena pada umumnya street jacketing digunakan untuk meningkatkan kekuatan struktur. Peningkatan kekuatan pier terhadap gaya dalam aksial dan lentur dapat terlihat dari diagram interaksi pier. Pada jembatan terhadap hubungan balok-balok yaitu string beam-weak column, hubungan ini mengharuskan balok pada jembatan memiliki kekuatan yang lebih besar dari kolom atau pier jembatan dan setelah dilihat melalui kurva hubungan momen-kurvatur kekuatan balok masih lebih besar dari kolom atau pier yang sudah direhabilitasi, Pier jembatan bersifat getas terhadap tekan dan daktil terhadap tarik. Kekuatan pier terhadap momen meningkat terlihat dari kendutan yang terjadi pada nilai kendutan yang sama. Untuk rehabilitasi terhadap peningkatan beban aksial tekan lebih baik menggunakan metode concrete jacketing daripada steel jacketing karena street jacketing tidak didesain untuk menerima beban aksial. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject strong beam-weak en_US
dc.subject diagram interkasi en_US
dc.subject CONCRETE JACKETING en_US
dc.subject STEEL JACKETING en_US
dc.subject pier en_US
dc.subject rehabilitasi en_US
dc.title Studi komparasi perilaku pier jembatan Box Girder Balanced Cantilever yang direhabilitasi dengan Concrete Jacketing dan Steel Jacketing en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101801001
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411036501
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410109202
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account