dc.description.abstract |
Indonesia telah resmi menjadi ketua G20 untuk periode tahun 2022. Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus di G20 tahun ini adalah mempercepat pembangunan berkelanjutan baik dalam aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial. Perhatian khusus ini diberikan karena berbagai alasan, contohnya adalah terjadi perubahan iklim sehingga membutuhkan sebuah aksi nyata untuk mengurangi dampak yang dihasilkan dari perubahan iklim ini. Alasan lain untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan adalah karena terjadinya pandemi di
seluruh dunia yang menyebabkan penurunan ekonomi sehingga aksi sangat diperlukan agar perekenomian di dunia menjadi lebih baik. Dengan melakukan aksi nyata tersebut, maka diharapkan target Sustainable Development Goals (SDGs) dapat tercapai di tahun 2030.
Adanya keinginan untuk tercapainya target di tahun 2030 membuat seluruh pihak dituntut untuk melakukan keberlanjutan dan salah satu pihak yang dituntut adalah universitas agar bisa menjadi universitas yang berkelanjutan. Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan sebuah program global. SDGs mempunyai 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat tercapai di tahun 2030.
Untuk mencapai seluruh target yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan kontribusi dari seluruh pihak untuk melakukan aksi keberlanjutan dan saat ini jumlah universitas yang menerapkan konsep universitas yang berkelanjutan terus mengalami peningkatan. Penerapan konsep universitas yang berkelanjutan dilakukan melalui praktik keberlanjutan yang telah dilakukan oleh universitas. Praktik keberlanjutan yang dilakukan oleh universitas juga tentu
mempunyai kriteria dan bobot penilaian, dimana hasil penilaian tersebut akan diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil. Salah satu lembaga yang menilai praktik keberlanjutan dari universitas adalah Times Higher Education (THE) Impacts Ranking. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal, yaitu perbandingan penerapan
konsep sustainable university dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dan menggunakan metode penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data
sekunder yang berasal dari laporan keberlanjutan ketiga universitas. Untuk pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan dan dokumentasi. Studi kepustakaan dilakukan melalui buku dan jurnal ilmiah, sedangkan untuk dokumentasi dilakukan melalui laporan keberlanjutan universitas pada tahun 2020. Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tiga universitas terbaik di dunia versi THE Impacts
Ranking 2020 yaitu University of Auckland, University of Sydney dan Western Sydney University. Dalam prosesnya, data yang didapatkan akan diolah dan dibagi berdasarkan triple bottom line dan SDGs lalu terakhir akan dilakukan perbandingan untuk ketiga universitas tersebut berdasarkan jumlah kegiatan yang dilakukan. Ketiga universitas menerapkan triple bottom line. Dari ketiga aspek dalam
triple bottom line, ketiga universitas paling banyak melakukan aspek sosial. Untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing universitas berbeda-beda. Namun, dari ketiga universitas tersebut University of Auckland (AU) paling banyak melakukan kegiatan yang berkelanjutan untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). ). Untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), universitas sebaiknya melakukan kegiatan-kegiatan keberlanjutan lainnya yang mendukung SDGs dengan lebih baik lagi. |
en_US |