Abstract:
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mengandalkan sektor agrikultur baik untuk sumber mata pencaharian maupun penunjang pembangunan, disamping itu Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Ketika memanfaatkan sumber daya alam, manusia dituntut untuk menjaga keberlangsungan dari fungsi lahan dan keseimbangan ekosistem agar nilai keberlanjutan tetap terjaga. Intensifnya kegiatan pertanian dan penggunaan bahan-bahan kimia untuk peningkatan produktivitas hasil agrikultur mengakibatkan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan menuju pembangunan pertanian yang berkelanjutan sebagai bagian dari implementasi SDGs khususnya nomor 15 yaitu Life on Land. Perusahaan sektor agrikultur dapat ikut serta mewujudkan goal targets dari SDGs nomor 15 dengan menyajikan laporan keberlanjutan perusahaan yang berisi pengungkapan terutama mengenai isu lingkungan yang timbul akibat kegiatan operasional perusahaan. Secara umum, ada beberapa jenis panduan yang dapat digunakan sebagai dasar dari penyusunan laporan keberlanjutan dimana standar GRI merupakan panduan yang paling umum digunakan. Namun, tidak semua kategori khusus topik spesifik menjadi indikator dari goal targets SDGs nomor 15. SDG Compass telah menetapkan bahwa hanya 4 dari 12 goal targets yang memiliki indikator standar GRI yakni target 1, 2, 4, dan 5. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yakni pengumpulan data terkait kinerja perusahaan dalam laporan keberlanjutan, yang kemudian dianalisis dengan teknik content analysis untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid / akurat dan dapat direplikasi dari teks (atau sumber lain) ke konteks penggunaannya. Penelitian ini dilakukan pada laporan keberlanjutan tujuh perusahaan selama tahun 2018-2020 diantaranya PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT Eagle High Plantations Tbk, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan kinerja keberlanjutan terkait target SDGs nomor 15 telah disampaikan dengan baik dan jelas sesuai dengan persyaratan pelaporan standar GRI. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian, perhitungan menunjukkan bahwa target 15.4 meraih pemenuhan tertinggi dari ketujuh perusahaan, sedangkan target 15.2 merupakan yang terendah. Perusahaan-perusahaan sektor agrikultur di Indonesia masih belum dapat dikatakan mencapai tujuan SDGs nomor 15 dikarenakan hasil analisis menunjukkan bahwa hanya dua dari tujuh perusahaan yang mendekati dan melampaui angka lima puluh persen untuk tahun 2018-2020, yakni PT Austindo Nusantara Jaya Tbk dan PT Eagle High Plantations Tbk. Namun secara umum, ketujuh perusahaan agrikultur telah mengupayakan kontribusi terhadap SDGs nomor 15 dengan cukup baik meskipun belum seluruhnya terpenuhi. Setiap perusahaan disarankan untuk memperbaiki kinerja pada indikator yang masih rendah sekaligus terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja keberlanjutan sehingga mampu ikut serta dalam mewujudkan SDGs nomor 15.