Abstract:
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan atau laba perusahaan perlu melakukan penjualan barang atau jasa dengan nilai yang lebih tinggi daripada biaya operasi perusahaan. Dengan begitu maka perusahaan perlu membentuk strategi untuk terus meningkatkan penjualan. Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah dengan menawarkan penjualan secara kredit. Akan tetapi penjualan secara kredit menimbulkan terjadinya keterlambatan pelunasan piutang dan risiko piutang tak tertagih. Adanya keterlambatan dan juga piutang yang tak tertagih dapat menghambat arus kas masuk perusahaan dan akan berdampak kepada pembayaran utang perusahaan. Maka dari itu perusahaan perlu memperhatikan pengelolaan piutang dan juga utang perusahaan. Pemeriksaan operasional merupakan proses evaluasi efektivitas dan efisiensi dari prosedur dan metode yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Penjualan merupakan serangkaian aktivitas dimana penjual menyajikan barang dan jasa kepada pembeli dan penjual mendapatkan pembayaran. Piutang dagang sejumlah nominal yang perlu dibayar oleh pihak lain. Pembelian merupakan serangkaian aktivitas perolehan barang atau jasa beserta pembayarannya diantara penjual dan pembeli. Utang usaha merupakan sejumlah saldo yang wajib dibayarkan perusahaan atas pembelian barang atau jasa. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan yang meliputi wawancara dan dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan operasional, ditemukan sejumlah temuan yaitu Pemasok menetapkan kebijakan pembayaran pembelian secara down payment dan jugam memberikan utang dengan jangka pelunasan yang pendek, analisis kredit terhadap pelanggan yang tidak konsisten, Kebijakan penjualan kredit kurang efektif sehingga tidak memicu pelanggan untuk membayar lebih cepat, dan kebijakan perusahaan mengenai aktivitas pengelolaan dan penagihan piutang tidak dijalankan secara ketat dan konsisten. Dari temuan tersebut dikembangkan rekomendasi yang dapat digunakan perusahaan untuk memperbaiki aktivitas penjualan, pengelolaan piutang, pembelian, dan pengelolaan utang, agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Salah satu rekomendasi yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan diskon kepada pelanggan apabila pelanggan bersedia untuk melakukan pembelian secara tunai ataupun melunasi piutangnya lebih cepat dari tanggal jatuh tempo. Telah dihitung simulasi untuk pemberian diskon sebesar 5% dengan lima pelanggan yang bersedia untuk melakukan pembayaran secara tunai. Hasil dari simulasi tersebut didapatkan peningkatan penjualan tunai sebesar 3,21% sejumlah Rp. 867.719.903 dan perusahaan bisa mendapatkan pendapatan bunga sebesar Rp. 9.713.937.