Abstract:
Selain mencari keuntungan, kini perusahaan juga harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial yang dihasilkannya untuk dapat dipertanggungjawabkan. Maka perusahaan diwajibkan untuk membuat Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yang bertindak atas Pemerintah Indonesia. CSR ini berupa suatu laporan keberlanjutan yang berisi kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial kepada seluruh pemangku kepentingan. Laporan keberlanjutan yang dibuat perusahaan harus mengacu pada panduan
pelaporan yang digunakan, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) Standards. National Center of Sustainability Reporting (NCSR) menggelar ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan di Indonesia dan di negara Asia lainnya yang telah membuat laporan keberlanjutan. Pada tahun 2021, terdapat tiga peringkat pemenang dari ajang tersebut yaitu Platinum, Gold, dan Silver, dimana
peringkat Platinum merupakan peringkat tertinggi. Peringkat yang didapat oleh perusahaan berasal dari penilaian atas isi dan kualitas laporan keberlanjutan yang mengacu pada GRI Standards.
Terdapat dua jenis prinsip dalam melakukan pelaporan keberlanjutan
berdasarkan GRI Standards, yaitu prinsip untuk mendefinisikan isi laporan dan prinsip untuk mendefinisikan kualitas laporan. Prinsip isi dalam laporan keberlanjutan melibatkan pertimbangan tentang kegiatan, dampak, harapan organisasi, serta kepentingan para pemangku kepentingannya. Sedangkan prinsip kualitas penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dalam membuat penilaian yang valid dan masuk akal mengenai suatu organisasi, serta untuk mengambil tindakan yang tepat. Ada 4 aspek dalam prinsip penentuan isi laporan, yaitu inklusivitas pemangku kepentingan, konteks keberlanjutan, materialitas, serta kelengkapan. Ada pula 6 aspek dalam prinsip penentuan kualitas laporan yaitu kurasi, keseimbangan, kejelasan, keterbandingan, keandalan, serta ketepatan waktu. Seluruh prinsip isi dan prinsip kualitas saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan dokumentasi terhadap laporan keberlanjutan perbankan Indonesia tahun 2020 yang memperoleh peringkat Platinum dalam ASRRAT 2021.
Unit penelitian yang akan digunakan adalah laporan keberlanjutan PT Bank BTPN Tbk, PT BPD Jawa Barat & Banten Tbk (Bank bjb), serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis konten yang merupakan sebuah teknik
untuk menggambarkan karakteristik isi dari suatu pesan dengan memperhatikan perbedaan situasi. Berdasarkan penelitian ini, telah diperoleh hasil atas penilaian prinsip isi dan prinsip kualitas dari ketiga bank. Untuk penilaian pada prinsip isi, PT Bank BTPN Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperoleh skor kesesuaian tertinggi, yaitu 100%. Sedangkan PT BPD Jawa Barat & Banten Tbk (Bank bjb) memperoleh skor 97.5%. Untuk penilaian pada prinsip kualitas, PT Bank BTPN Tbk memperoleh skor kesesuaian tertinggi, yaitu 100%. Sedangkan kedua bank lainnya memperoleh skor 97.7%. Secara keseluruhan, laporan keberlanjutan PT Bank BTPN Tbk memperoleh penilaian tertinggi yaitu sebesar 100%, karena telah memenuhi seluruh prinsip isi dan kualitas. Penilaian kedua tertinggi diperoleh oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yaitu sebesar 98.85%. Sedangkan PT BPD Jawa Barat & Banten Tbk (Bank bjb) memperoleh skor terendah dibandingkan kedua bank lainnya, yaitu sebesar 97.6%. Peningkatan pemahaman akan prinsip isi dan kualitas dari laporan keberlanjutan sangat diperlukan perusahaan agar para pemangku kepentingan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan meningkatkan kredibilitas perusahaan.