Abstract:
Dunia kini berada dalam era Revolusi Industri 4.0 di mana perkembangan teknologi begitu pesat dan telah menyebabkan informasi dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat. Informasi kini telah memiliki peran dan kegunaan yang lebih besar bagi penggunanya. Internet sebagai produk dari Revolusi Industri 4.0 telah memudahkan setiap orang dalam berbagai aspek, khususnya di Indonesia di mana hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat
penggunaan internet yang telah mencapai 73% dari populasi. Hal ini menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan salah satunya bagi pelaku bisnis otomotif, dalam hal ini para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dalam menunjang kegiatan bisnisnya di Indonesia.
Industri otomotif sebagai salah satu subsektor dalam sektor non-migas yang berkontribusi sebesar 18% terhadap PDB nasional, memiliki kontribusi sebesar 20% untuk sektor tersebut dan melibatkan banyak tenaga kerja dengan nilai investasi yang tergolong besar. Para ATPM, terlebih pada masa kini, dianggap perlu untuk lebih memperhatikan situs webnya, dari segi kualitas informasi maupun kinerjanya, sebagai sarana untuk meningkatkan
penjualan dan kepuasan konsumen, apalagi, kini telah terjadi pergeseran pola perilaku calon konsumen yang disebut dengan Zero Moment of Truth (ZMOT). Perusahaan sebagai organisasi yang berorientasi pada laba, perlu menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan baik oleh perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) agar
dapat mencapai tujuannya. Tingginya kebutuhan akan informasi yang berkualitas di era digitalisasi ini mendorong perusahaan untuk berupaya lebih dalam menghasilkan informasi yang berkualitas. ATPM sebagai pelaku bisnis dalam industri otomotif, dapat menggunakan
situs webnya sebagai sarana pencapaian tujuan mereka khususnya di era kini. Keandalan informasi pada situs ditentukan oleh kualitas informasi dan kinerja dari situs itu sendiri. Pada akhirnya, keandalan informasi ini dapat mendukung kinerja ATPM dalam mencapai
tujuannya tersebut, yaitu untuk meningkatkan penjualan, menghasilkan laba yang lebih besar, dan meningkatkan kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan data berupa data sekunder, di mana data tersebut dikumpulkan baik melalui observasi secara langsung pada 15 situs merek mobil yang menjadi objek penelitian maupun dengan menggunakan alat ukur yang telah ditentukan. Sampel dalam penelitian ini merupakan
sampel berjenis nonprobability sampling dengan kategori purposive sampling dan teknik quota sampling di mana sampel diambil secara spesifik yakni 15 merek mobil penumpang dengan penjualan tertinggi di Indonesia pada tahun 2021 berdasarkan data GAIKINDO.
Operasionalisasi variabel dilakukan dengan membuat indikator atau indeks penilaian berdasarkan penelitian terdahulu dan data yang terkumpul akan diolah, dianalisis, kemudian dilakukan penilaian untuk menentukan skor akhir dan peringkat dari 15 situs tersebut.
Dari hasil analisis dan penilaian yang telah dilakukan, terdapat masingmasing tujuh faktor yang mempengaruhi kualitas informasi dan kinerja dari suatu situs web di mana untuk kualitas informasi faktor-faktornya yaitu relevant, reliable, complete, timely,
understandable, verifiable, dan accessible, sedangkan untuk kinerja faktor-faktornya yaitu accessibility, customization & personalization, download speed, security, errors, navigation,
dan perceivable. Kemudian, untuk hasil penilaian kualitas informasi, situs Hyundai menempati peringkat teratas, begitu pula untuk hasil penilaian kinerja, dan untuk hasil penilaian kualitas informasi dan kinerja secara keseluruhan (gabungan). Ditemukan pula
bahwa peringkat penjualan suatu merek mobil tidak berbanding lurus dengan kualitas informasi maupun kinerja dari situsnya, meski pada kualitas informasi semakin premium merek mobil maka akan semakin baik kualitas informasi yang dihasilkan oleh situsnya.
Sebagai saran, para ATPM disarankan untuk lebih memperhatikan situsnya, untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas informasi dan kinerjanya. Hasil penilaian ini juga dapat menjadi acuan bagi calon konsumen dan/atau pelanggan, para pelaku bisnis secara umum dan setiap orang yang akan memulai bisnisnya di masa kini, serta para peneliti selanjutnya.